Pangkalpinang (Antara Babel) - Peternak sapi di Desa Ampui, Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung, sulit mendapatkan rumput untuk pakan hewan ternaknya.
"Sulitnya pakan hijau berupa daun maupun rumput segar ini dikarenakan musim kemarau yang berkepanjangan sehingga membuat para peternak terpaksa mengeluarkan biaya ekstra untuk mendatangkan pakan sapi dan kambing," kata seorang peternak, Zubairi di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan, panasnya cuaca membuat rumput menjadi mengering dan berwarna kecoklatan akibat kekurangan air.
"Parahnya lagi, kesulitan pakan ini bertepatan dengan menjelang Idul Adha sebab pada perayaan hari kurban ini kebutuhan hewan ternak meningkat," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pakan hewan ternak harus berhemat dan memberi makan secukupnya.
"Selain itu saya juga memberikan pakan tambahan untuk ternak agar bisa mengimbang gizi dan mencampur rumput hijau dan rumput kering," ujarnya.
Ia mengaku, hewan ternak yang diberi makan rumput kering menjadikan perkembangan ternak sapi miliknya menjadi lambat.
"Untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka saya terpaksa mengeluarkan biaya ekstra," ujarnya.
Sama halnya yang dialami oleh pemilik ternak di jalan baru, Bang Kumis yang harus rela mengeluarkan biaya lebih untuk transportasi pengangkut rumput.
"Sebelum musim kemarau, pakan hijau mudah didapatkan namun sekarang sulit dan bila harus membeli, harganya mahal yaitu Rp120 ribu," ujarnya.
Meskipun pakan hewan ternak mengalami kesulitan namun Ia berharap agar harga jual sapi dan kambingnya seimbang sehingga para pedagang tidak merugi.