Pangkal Pinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) berkomitmen dan terus melakukan berbagai upaya untuk menjadikan negeri serumpun sebalai itu sebagai destinasi wisata halal dunia, guna mempercepat pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di pulau penghasil timah itu.
Komitmen Gubernur BabelErzaldi Rosman Djohan menjadikan negeri laskar pelangi itu menjadi wisata dan industri kecil menengah halal itu mendapatkan dukungan penuh dari Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, Ma'ruf Amin dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), karena potensi industri pariwisata halal di Babel sangat besar dibandingkan jenis wisata lainnya.
Wapres Ma'ruf Amin menginginkan Pemprov Kepulauan Babel segera menerapkan wisata halal, karena potensi yang dimiliki daerah ini sangat besar untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
"Bangka Belitung tidak hanya memiliki keindahan alam yang eksotik, tetapi juga kuliner yang enak serta kebudayaan melayu yang kuat," kata Ma'ruf Amin saat kunjungan kerja membuka Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-VII di Pangkal Pinang, Rabu (26/2).
Ia mengatakan wisata halal ini tidak akan mengganggu objek wisata dan umat nonmuslim lainnya di Bangka Belitung, namun paket wisata ini harus mengacu pada aturan hidup umat Islam, baik di sisi adab mengadakan perjalanan, menentukan tujuan wisata, akomodasi, hingga makanan.
"Penerapan syariah dalam wisata halal ini tidak perlu mengubah destinasi wisata yang sudah ada. Hanya saja, standar pelayanannya ditingkatkan agar mampu membuat nyaman wisatawan. Pengelola harus memastikan aneka kuliner halal, tersedia tempat wudu dan salat yang nyaman, dan berbagai fasilitas lainnya," katanya.
Wakil Ketua Umum MUI Pusat KH Muhyiddin Junaidi mendorong mendorong Pemprov Babel mengembangkan wisata halal, sehingga daerah berjuluk "Negeri Serumpun Sebalai" itu bisa menjadi Babilonia dunia yang memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat dunia.
Keindahan alam di Kepulauan Babel sangat eksotik dan pengembangan pariwisata di negeri cinta damai itu juga berlandaskan iman, ilmu dan amal. Babilon merupakan negara kuno yang indah dan damai yang terletak di selatan Mesopotamia atau Irak, Sumeria dan Akkadia.
"Selama pelaksanaan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) VII kami sangat bangga dan bisa berkeliling ke masjid-masjid di Pangkal Pinang dan Alhamdulillah jamaah shalat Subuh di Ibu Kota Provinsi Babel, yakni Pangkal Pinang itu selalu ramai," katanya.
Selain itu, para peserta KUII dari luar negeri seperti Pakistan, Sudan dan negara lainnya juga sangat menikmati keindahan alam di Pulau Bangka. Mereka sangat senang dan santai menikmati keindahan pantai dan keramahtamahan masyarakat di pulau penghasil timah ini.
Para ulama terkenal di luar negeri ini mengaku tidak ingin pulang cepat ke negaranya dan ingin lebih lama lagi di Bangka Belitung untuk menikmati keindahan alamnya.
Tidak hanya itu, MUI juga menginginkan Pemprov Babel sebagai contoh bagi industri halal di Indonesia, karena provinsi itu menawarkan banyak destinasi wisata halal yang sangat eksotik, sehingga promosi akan menguntungkan bagi daerah dan bangsa Indonesia dalam memajukan pariwisata dan kunjungan wisatawan manca negara.
Oleh karena itu, seluruh pelaku industri lokal untuk terus meningkatkan pengetahuan dalam menyajikan pariwisata halal dengan mengikuti aturan-aturan global. Misalnya, selama ini kita memiliki kelemahan dalam menjaga kebersihan, sementara di negara-negara maju yang telah menerapkan industri halal sudah sangat konsen dengan kebersihan.
"Transportasi udara, laut dan darat harus tersedia, sehingga wisatawan dengan mudah mengunjungi destinasi-destinasi wisata," ujarnya.
Menurut dia, dalam mewujudkan industri halal ini, pemerintah juga harus menjamin keamanan. Jangan sampai wisatawan jalan-jalan berwisata terkena begal dan lainnya yang mengganggu keamanan dan kenyamanan turis.
Keamanan ini sangat penting. Oleh karena itu perlu koordinasi dengan penegak hukum dan keamanan, bahwa jam berapapun wisatawan asing bisa berwisata dan berkeliling kemana-mana dengan jaminan keamanan.
Dalam mewujudkan industri halal ini diperlukan inovasi, kreasi, karena yang namanya jualan tersebut harus memiliki kreasi pemerintah daerah dan pelaku pariwisata dalam mempromosikan potensi wisatanya.
"Bangka Belitung memiliki pantai-pantai yang sangat indah, tetapi jika tidak inovasi dalam mempromosikan potensi wisata tersebut maka akan tetap seperti itu saja," katanya.
Ia menambahkan ada tiga faktor penentu jika suatu daerah ingin maju dan menguasai dunia ini, yaitu iman, ilmu dan amal,
"Jika Bangka Belitung ingin maju, maka pemerintah dan masyarakatnya harus memiliki tiga faktor tersebut. Insya Allah, Babel ini bisa menjadi Babilobia dunia," demikian Muhyiddin Junaidi.
Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan berkomitmen untuk menjadikan Babel sebagai destinasi wisata ini ditandai dengan adanya kegiatan-kegiatan seminar industri halal skala internasional, sertifikasi halal produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan sosialisasi serta mendorong pelaku pariwisata menerapkan wisata halal ini.
Dari aspek ekonomi, Pemprov Babel membuat suatu kebijakan untuk terus mengembangkan ekonomi umat Islam, khususnya ekonomi halal. Oleh karena itu, Pemprov Babel dari hari ke hari terus membuat dan mengembangkan ekonomi umat Islam khususnya mengedepankan ekonomi halal ini.
Meskipun Indonesia merupakan negara yang terdiri dari mayoritas umat Islam, namun sayangnya persentase ekonomi halalnya tidak masuk ke dalam sepuluh besar di dunia, sehingga ini menjadi sebuah tanda tanya.
“Untuk itu pada Kongres Umat Islam Indonesia ke-VII ini kami berharap, khususnya kepada para ulama, mari bersama-sama memajukan ekonomi kita, khususnya ekonomi halal di bumi Indonesia ini," katanya.
Potensi pariwisata Bangka Belitung adalah alam, budaya merupakan salah satu identitas kepariwisataan daerah ini. Dari dua potensi utama tersebut juga dikembangkan marine tourism, eco tourism, adventure tourism, heritage, culinary, sport tourism, bahkan integrated area tourism.
Secara nasional, kepariwisataan Bangka Belitung juga cukup strategis. Kita termasuk salah satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Indonesia, kita juga sudah ada KEK Tanjung Kelayang di Belitung, Bandara Depati Amir juga sudah disahkan oleh Bapak Jokowi beberapa waktu yang lalu.
"Saat ini kita sedang memperjuangkan pembentukan KEK Tanjung Gunung di Bangka Tengah dan KEK Lintas Timur Bangka. Ini merupakan upaya yang kita lakukan guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke Bangka Belitung," ujarnya.