Tanjungpandan, Belitung (ANTARA) - Petani di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tetap melaksanakan panen padi meskipun di tengah pandemi virus Corona baru atau COVID-19.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Belitung, Tenny Meireni mengatakan produksi padi periode Januari sampai Maret 2020 sebanyak 1.169 ton Gabah Kering Giling.
"Di tengah pandemi COVID-19 ini sebenarnya petani lebih semangat menanam padi karena takut pasokan beras dari luar daerah berkurang," katanya di Tanjung Pandan, Selasa.
Ia menjelaskan, luas panen padi di daerah itu pada periode Januari hingga Maret 2020 mencapai 272 hektare dengan produksi sebanyak 1.169 ton gabah kering giling.
Sedangkan dalam satu hektarenya rata-rata menghasilkan sebanyak 4,3 ton gabah kering gling, meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya hanya sekitar 3,3 ton gabah kering giling.
"Hasil panen ini juga diluar dari perkiraan kami sebelumnya yakni sekitar 900 ton gabah kering giling ternyata bisa melebihi dari perkiraan itu," katanya.
Dirinya menambahkan, biasanya gabah kering giling tersebut diolah petani menjadi beras lokal untuk dikonsumsi pribadi atau dijual dengan harga Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per kilogramnya.
Produksi ini, kata dia, dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa di tengah kondisi pandemi seperti ini.
"Kalau untuk ketahanan pangan cukup mudahan-mudahan terus bertambah kalai untuk memenuhi semua memang kita masih kurang karena luas lahan dan produksi," ujarnya.