Pangkalpinang (ANTARA) - Direktur Utama PT Timah Tbk, Muhammad Riza Pahlevi Tabrani menyebutkan harga timah di pasar dunia mulai membaik, karena industri di beberapa negara Asia sudah mulai beroperasi di tengah pendemi COVID-19.
"Sekarang harga timah dunia sudah berada di level 15.200 dolar AS dan mudah-mudahan akan terus membaik, karena industri di Korea, China dan beberapa negara Asia lainnya sudah mulai beroperasi," katanya di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan selama pandemi COVID-19 ini, operasional perusahaan tetap berjalan dan kemitraan PT Timah Tbk dengan mitra, penambang rakyat masih berjalan dengan baik, sebagai langkah menjaga stabilitas ekonomi masyarakat di tengah menghadapi virus corona.
"Kita tetap menyerap bijih timah dari masyarakat yang bermitra dengan PT Timah Tbk, sehingga COVID-19 ini tidak menimbulkan dampak yang terlalu negatif terhadap perekonomian masyarakat," ujarnya.
Menurut dia selama pendemi COVID-19 ini, PT Timah Tbk tetap mengendalikan produksi. Misalnya beberapa kapal isap dihentikan beroperasi, karena produktif kurang produktif.
"Karyawan di kapal-kapal isap dihentikan berproduksi tersebut dialihkan ke tempat yang lain, guna mencegah pemutusan hubungan kerja atau karyawan yang dirumahkan akibat virus corona ini," katanya.
Ia berharap pendemi COVID-19 ini segera berakhir dan kembali normal, sehingga perekonomian dunia kembali baik.
"Sebenarnya harga timah ini tergantung supply and demand dan mudah-mudahan harga ini akan terus membaik, sehingga operasional perusahaan kembali normal," katanya.