Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta pemerintah menjelaskan secara terperinci kebijakan mengenai kenormalan baru.
"Perlu ada penjelasan dari pemerintah tentang kebijakan new normal (kenormalan baru)... Jangan sampai masyarakat membuat penafsiran masing-masing," kata Haedar di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pernyataan pemerintah tentang kenormalan baru yang disampaikan akhir-akhir ini menimbulkan tanda tanya dan kebingungan dalam masyarakat.
Ia mengatakan, pemerintah harus secara objektif dan transparan menyampaikan kebijakan berkenaan dengan kenormalan baru, termasuk dasar, maksud, dan tujuan kebijakan.
Selain itu, menurut dia, pemerintah perlu menjelaskan konsekuensi penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) serta jaminan suatu daerah dikategorikan masuk zona aman COVID-19.
Dia mengatakan bahwa ketika pemerintah mengizinkan mal dan pusat perbelanjaan buka dan melarang kegiatan berjamaah di masjid dan tempat ibadah lain, ketegangan bisa terjadi antara aparat pemerintah dengan umat dan jamaah.
Haedar mengatakan, organisasi kemasyarakatan keagamaan sejak awal konsisten melaksanakan ibadah di rumah demi mencegah penyebaran COVID-19.
Berita Terkait
Muhammadiyah segera bangun kantor-sekolah hingga rumah sakit di IKN
17 September 2024 15:45
Idul Fitri Muhammadiyah dan Pemerintah diprediksi bersamaan
7 April 2024 01:01
Haedar Nashir harap ANTARA jadi aktor yang mencerahkan bangsa
13 Desember 2023 09:35
Haedar Nashir ditetapkan Ketum PP Muhammadiyah periode 2022-2027
20 November 2022 16:13
Haedar Nashir minta Jenderal Andika Perkasa tingkatkan integritas prajurit TNI
19 November 2021 23:13
Haedar Nashir minta peringatan Hari Pahlawan jangan sekadar jadi seremonial
9 November 2021 22:25
PP Muhammadiyah-PAN sepakat segera mengikis polarisasi di Indonesia
14 Juni 2021 20:20
Di hadapan Jokowi, peserta Tanwir Muhammadiyah dilarang berfoto dengan aksi jari
15 Februari 2019 14:21