Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan pemantauan rutin ke sekolah-sekolah yang sudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka.
"Pemantauan kami laksanakan untuk memastikan KBM tatap muka yang telah dilaksanakan sejak Senin (24/8) berjalan dengan baik dan sesuai prosedur protokol kesehatan yang berlaku," kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangka Barat, Rukiman di Mentok, Kamis.
Menurut dia, seluruh sekolah di daerah itu sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan tentang ketentuan pembukaan sekolah di tengah pandemi seperti ini.
"Alhamdulillah kesiapan KBM tatap muka untuk jenjang SD sudah dilaksanakan, ini merupakan sebuah kegembiraan bersama, meskipun masih terbatas dan wajib mengikuti protokol kesehatan yang berlaku dengan ketat," katanya.
Ia mengingatkan para orang tua dan wali murid untuk ikut berperan aktif mendukung upaya tersebut dengan meningkatkan disiplin menerapkan protokol kesehatan secara maksimal di sekolah dan rumah masing-masing.
Pembelajaran tatap muka dilakukan dengan menggunakan pola dua kali pertemuan dalam sehari, untuk setiap kelas muridnya dibagi dua dan masuk secara bergantian, pagi dan siang hari, namun ada juga sekolah yang menerapkan sehari belajar di sekolah hari berikutnya belajar di rumah.
"Kami berharap pola baru ini bisa berjalan semakin baik dan berharap pandemi segera berakhir agar bisa beraktivitas seperti semula," katanya.
Pemantauan di sejumlah sekolah juga dilakukan Bupati Bangka Barat, Markus yang telah melakukan peninjauan di sejumlah sekolah di Kecamatan Mentok dan Simpangteritip untuk memastikan seluruh aktivitas berjalan sesuai aturan kesehatan yang berlaku.
"Dalam beberapa hari ini kami sudah meninjau KBM tatap muka di beberapa sekolah, antara lain di SMPN 1 Simpangteritip, SDN 1 Simpangteritip, SDN 2 Simpangteritip, SMAN 1 Mentok, SDN 13 Mentok, SD Tunas Harapan dan SD Santa Maria," kata Markus.
Peninjauan dilakukan untuk memastikan KBM tatap muka tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah dianjurkan pemerintah dan sarana prasarana di sekolah mendukung.
"Semua harus dilakukan dengan cermat, waspada dan hati-hati, kami juga akan terus melakukan penilaian dan evaluasi agar sekolah tidak menjadi kluster baru penyebaran virus tersebut," katanya.