Sukabumi (Antara Babel) - Kementerian Lingkungan Hidup, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat, dan organisasi konservasi World Wildlife Fund (WWF) sedang melakukan penelitian untuk menjadikan Suaka Margasatwa Cikepuh di Sukabumi sebagai habitat kedua badak bercula satu.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Bogor Ari Wibawanto mengatakan hewan langka dan dilindungi yang selama ini tinggal di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, itu selanjutnya diharapkan bisa tumbuh dan berkembangbiak di Cikepuh.
"Saat ini Kementerian Lingkungan Hidup, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat dan WWF masih melakukan penelitian di SM Cikepuh yang berada di Kecamatan Ciemas dan Ciracap," katanya
kepada Antara di Sukabumi, Selasa.
Ia mengatakan Cikepuh cocok menjadi habitat badak bercula satu atau badak jawa (Rhinoceros sondaicus) tapi penelitian masih perlu dilakukan untuk memastikan badak bisa hidup dan berkembangbiak dengan nyaman di habitat yang baru. Apalagi Badak Jawa termasuk hewan yang sulit berkembang biak.
Ari menjelaskan pula bahwa Suaka Margasatwa Cikepuh luasnya 8.127 hektare dengan keadaan topografi sebagian besar berbukit-bukit pada ketinggian nol sampai 250 meter di atas permukaan laut.
Sebelumnya Duta Badak Jawa yang juga anggota DPR Desy Ratnasari mengatakan badak termasuk satwa yang sensitif dan jarang kawin, dan upaya khusus harus dilakukan supaya binatang langka yang dilindungi ini bisa nyaman beranak pinak.
"Perlu adanya tempa khusus bagi badak bercula satu agar dengan mudah kawin dan memiliki anak, selama ini dari berbagai hasil penelitian satwa ini sulit kawin dan jika ada manusia selalu melarikan diri. Sehingga perlu adanya tempat yang nyaman dan tenang," katanya.