Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan Kota Pangkalpinang sebagai ibu kota provinsi menjadi penyumbang terbanyak penambahan kasus virus corona mencapai 572 kasus di "negeri serumpun sebalai" itu.
"Saat ini, Kota Pangkalpinang urutan pertama sebagai penyumbang kasus COVID-19, karena pusat perekonomian dan pemerintahan di Babel," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Provinsi Babel, Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan berdasarkan data terbaru jumlah kumulatif masyarakat Babel terkonfirmasi COVID-19 mencapai 1.751 atau bertambah 33 kasus baru tersebar di kabupaten/kota dengan rincian Kota Pangkalpinang 572 atau bertambah 22 orang pasien.
Selanjutnya, kasus COVID-19 di Kabupaten Bangka sebanyak 500 orang (bertambah 6), Bangka Tengah 292 orang, Bangka Barat 87 orang, Bangka Selatan 28 (bertambah 2), Belitung 245 orang (bertambah 3) dan Belitung Timur sebanyak 27 orang.
"Penambahan 33 kasus baru COVID-19 dan 28 orang yang meninggal dunia akibat virus berbahaya ini kian menambah panjang daftar orang yang terkonfirmasi virus corona ini," ujarnya.
Ia menyatakan pasien sembuh COVID-19 sebanyak 1.386 (bertambah 29), meninggal dunia 28 (bertambah 1), dalam isolasi/perawatan 337 (bertambah 33 - berkurang 29) dan kumulatif kasus konfirmasi 1.751 (bertambah 33 kasus baru).
"Kondisi ini sudah tentu menjadi keprihatinan kita semua sekaligus juga menjadi catatan khusus yang kian mengafirmasi bahwa penyebaran dan penularan virus Corona masih terus terjadi, belum berakhir dan wabah ini ada di sekitar kita," katanya.
Menurut dia saat penyebaran COVID-19 didominasi klaster perkantoran, klaster perkebunan, klaster fasilitas kesehatan, klaster keluarga dan klaster perumahan, serta klaster pesantren, klaster perkumpulan, klaster panti asuhan, dan klaster kampung dalam kasus terakhir.
"Terakhir ini, menunjukkan fakta yang tak bisa dimungkiri yakni selain terpaparnya pelaku perjalanan baik untuk kepentingan dinas maupun umum yaitu orang yang melakukan perjalanan ke luar daerah atau dari luar daerah terutama dari daerah terjangkit apalagi episentrum Covid-19 dan juga telah terjadi transmisi lokal yang sangat massif, dan hal ini tak bisa dianggap sebagai persoalan sepele apalagi diremehkan," katanya. *