Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan pasien terkonfirmasi virus corona di lima kabupaten kembali bertambah 90 orang, sehingga kumulatif kasus penyebaran virus berbahaya di pulau penghasil timah itu mencapai 2.282 orang.
"Hari ini ada penambahan 90 kasus baru COVID-19 yang diisolasi di wisma karantina," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel, Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Kamis.
Ia menjelaskan sebanyak 90 kasus baru COVID-19 yang diisolasi di wisma karantina tersebar di kabupaten kota yaitu Kota Pangkalpinang sebanyak 787 orang (bertambah 43), Kabupaten Bangka 666 orang (bertambah 16), Bangka Tengah 366 orang (bertambah 23).
Selanjutnya kumulatif kasus COVID-19 di Kabupaten Bangka Barat 124 orang (bertambah 6), Bangka Selatan 36 orang (bertambah 2), Belitung 268 orang dan Kabupaten Belitung Timur 35 orang atau tidak ada penambahan kasus baru.
"Penambahan kasus ini menjelang malam tahun baru ini sudah barang tentu menjadi keprihatinan kita semua, sekaligus juga menjadi catatan khusus yang kian mengafirmasi bahwa penyebaran dan penularan virus corona masih terus terjadi," ujarnya.
Ia menjelaskan pasien dinyatakan selesai isolasi 1.662 orang (bertambah 35), meninggal dunia 34 orang (bertambah 1), dalam isolasi/perawatan 586 orang (bertambah 90 dan berkurang 35) dan kumulatif kasus konfirmasi 2.282 orang (bertambah 90).
"Penambahan kasus ini berasal dari klaster perkantoran, perkebunan, fasilitas kesehatan, keluarga dan klaster perumahan, pesantren, perkumpulan, klaster panti asuhan, dan klaster kampung dalam kasus terakhir," katanya.
Menurut dia untuk menekan angka kasus ini, masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan diri dan tidak lengah khususnya terkait beberapa kasus COVID-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terakhir yang menunjukkan fakta yang tak bisa dimungkiri yakni selain terpaparnya pelaku perjalanan baik untuk kepentingan dinas maupun umum yaitu orang yang melakukan perjalanan ke luar daerah atau dari luar daerah terutama dari daerah terjangkit.
"Saat ini telah terjadi transmisi lokal yang sangat masif, dan hal ini tidak bisa dianggap sebagai persoalan sepele apalagi diremehkan," katanya.