Muntok, 20/2 (AntaraBabel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung, pada 2013 akan menggangeng PT Tata Hamparan Eka Persada (THEP) untuk merealisasikan program revitalisasi perkebunan kelapa sawit di empat lokasi.
"Ini merupakan langkah perdana bagi PT THEP dan diharapkan bisa berkelanjutan hingga 2014 sebagai bentuk kepedulian perusahaan perkebunan sawit dalam meningkatkan kesejahteraan warga di sekitarnya," ujar Kepala Bidang Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bangka Barat Edi Usman di Muntok, Rabu.
Ia menjelaskan, empat lokasi yang akan dijadikan lahan revitalisasi itu terdapat di Kelurahan Kelapa sebanyak dua lokasi masing-masing Kampung Semut seluas 92 hektare dan Kampung Pangkalmanau 108 hektare, sedangkan di Desa Tebing dan Kayuarang seluas 250 hektare.
Menurut dia, upaya pembentukan lahan revitalisasi ini berdasarkan ajuan langsung dari kelompok masyarakat melalui pemkab setempat dan difasilitasi bimbingan perawatannya langsung oleh perusahaan perkebunan sampai kebun tersebut benar-benar berhasil.
"Pemerintah memfasilitasi seluruh anggarannya dewngan menggandeng pihak perbankan, sementara perusahaan membimbing warga anggota kelompok tani mulai dari pembukaan lahan, pemilihan bibit, pola penanaman, pola perawatan hingga pascapanen semua dijamin perusahaan hingga berhasil,
Sementara petani anggota kelompok hanya menyediakan lahan dan tenaga kerja saja, ini diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan petani itu, mengingat modal usaha perkebunan sawit cukup tinggi, ujarnya.
Untuk lahan program tersebut, kata dia, bisa saja lahan milik pribadi atau lahan milik pemerintah desa setempat yang saat ini masih belum ada status peruntukkannya atau berupa lahan tidur yang banyak ditemukan di daerah itu.
"Kami sedang susun surat kerja sama itu ke manajemen PT THEP yang diharapkan akan segera ditindaklanjuti dan dapat direalisasikan secepatnya karena program kemitraan seperti ini akan segera berakhir pada akhir 2014," katanya.
Ia mengatakan, pada tahun lalu Pemkab setempat juga sudah berhasil menggandeng perusahaan perkebunan kelapa sawit PT GSBL yang sudah berjalan di Dusun Sukal, Kecamatan Simpang Teritip.
Ke depan kami akan terusmeningkatkan pola kemitraan seperti ini, karen masih banyak warga yang ingin menjadi petani sawit namun kesulitan modal usaha sedangkan untuk meminjam modal sendiri ke bank kesulitan prosedurnya, katanya.