Pangkalpinang (Antara Babel) - Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung siap memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia dengan membuat kue hoklopan terbesar di Indonesia.
Ketua pengarah kegiatan, Achmad Subari di Pangkalpinang, Rabu, mengatakan, agar bisa memecahkan rekor MURI pihaknya telah menyiapkan segala sesuatunya termasuk beberapa ahli hoklopan asal Bangka Belitung.
"Untuk menyukseskan acara itu kami telah melakukan beberapa kali uji coba. Dalam uji coba tadi malam kami memang sedikit mengalami gangguan karena sistem pemanasan loyang terlalu panas, sehingga adonan kue yang dituangkan ke dalam loyang sempat gosong. Namun kami sudah siap 98 persen untuk pelaksanaannya nanti," ujarnya.
Dikatakannya, acara pemecahan rekor MURI akan dilangsungkan di Alun-alun Taman Merdeka (ATM) Kota Pangkalpinang pada Minggu (12/4). Kegiatan itu juga sebagai salah satu upaya mendukung "Visit Pangkalpinang 2015" yang sedang gencar-gencarnya digalakkan Pemerintah Kota Pangkalpinang.
Ia mengungkapkan, untuk pelaksanaannya nanti pihaknya membutuhkan sekitar 50 kilogram bahan adonan untuk membuat makanan sejenis martabak khas Bangka Belitung itu.
"Pada hari pelaksanaannya nanti kita membutuhkan bahan adonan sekitar 50 kilogram, sama dengan pada saat uji coba," ujarnya.
Pada uji coba sebelumnya panita menggunakan empat unit tabung gas dengan masing-masing ukuran 12kg untuk memanaskan loyang dengan ukuran 2,5 meter persegi, akan tetapi pada uji coba berikutnya panitia menggunakan arang untuk memanaskan wajan rasaksa itu.
"Kami sengaja dalam uji coba kali ini pengapian untuk memanaskan wajannya dengan menggunakan arang, karena dengan arang ini panasnya bisa merata, jika terkena tiupan angin juga tidak begitu berpengaruh. Selain itu memasak hoklopan menggunakan arang memang sudah dilakukan sejak dulu," jelasnya.
Dikatakannya, jika memasak menggunakan arang otomatis dari arang-arang tersebut akan menghasilkan abu, dimana abu-abu itu akan mudah diterbangkan angin bila terkena tiupannya.
"Untuk mengindari tiupan angin jangan sampai debu dari arang ini bertebaran masuk ke dalam loyang kuenya, nantinya lobang-lobang untuk memasukan arang itu kita tahan dengan drum. Selain itu, kami harap masyarakat dapat memberikan bantuan serta doanya untuk menyukseskan acara kami nantinya," katanya.