Pangkalpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan meminta seluruh pemerintah desa (pemdes) dan kelurahan mendata warga penderita komorbid guna menekan angka kematian pasien COVID-19.
"Kami minta dengan sangat kerja sama pemdes untuk mendata dan melaporkan warga komorbid serta segera membuka tempat untuk isolasi terpadu," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan dalam menekan angka kematian pasien COVID-19, pemerintah daerah sedapat mungkin mendapat data lengkap masyarakat komorbid agar penanganan pasien ini dapat dilakukan dengan cepat dan intensif.
"Kehati-hatian harus dilakukan, mengingat penderita komorbid jika terinfeksi COVID-19 bisa dikategorikan bergejala sangat berat dan membutuhkan penanganan cepat," katanya.
Ia mengingatkan penderita sesak nafas adalah gejala berat COVID-19, karena serangan virus corona utamanya adalah saluran pernafasan.
"Kerja sama pemdes ini tentu sangat membantu dalam menekan angka kematian pasien COVID-19 yang masih tinggi," katanya.
Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa mengatakan berdasarkan data Senin (9/8) malam, jumlah pasien COVID-19 meninggal sebanyak 21 orang dengan kumulatif 881 jiwa.
Ke-21 pasien meninggal karena COVID-19 tersebut, tersebar di Kota Pangkalpinang 2 orang, Bangka 10 orang, Bangka Tengah 4, Bangka Barat 1, Bangka Selatan 1, Belitung 2 dan Belitung Timur 1 orang.
"Pasien COVID-19 meninggal hari ini sebanyak 21 orang atau mengalami penurunan dibandingkan hari sebelumnya 30 orang pasien," katanya.