Muntok (Antara Babel) - Kondisi makam Melayu lama di Kampung Teluk Rubiah, Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung semakin memprihatinkan karena kurangnya perawatan dari pemerintah daerah setempat.
"Dahulu di daerah itu banyak terdapat nisan berhias ukiran corak Melayu, namun saat ini terus berkurang karena tidak dirawat. Kami berharap pemkab memberikan perhatian agar sisa bangunan bersejarah itu bisa terus dilestarikan," ujar seorang seorang warga Muntok, Dedi, Rabu.
Ia mengatakan, pada zaman dahulu di daerah itu terdapat kawasan kompleks makam Melayu sangat sangat luas dengan ratusan nisan yang terbuat dari batu dan bahkan di antaranya dari batu karang berukir.
"Orang zaman dahulu biasa menyebut lokasi itu Kubur Patemon, namun cukup disayangkan karena sekarang sudah banyak yang hilang," kata dia.
Ia berharap, pemerintah daerah setempat memberikan perhatian terhadap berbagai peninggalan bersejarah di daerah itu sehingga terjaga kelestariannya dan dapat dijadikan warisan bagi generasi yang akan datang.
Pantauan Antara di lapangan, komplek makam Melayu lama atau yang biasa disebut Kubur Patemon tinggal menyisakan sedikit nisan, baik yang terbuat dari batu berbentuk lonjong, maupun dari batu karang berukir.
Ada beberapa titik lokasi penemuan nisan di daerah itu, seperti di belakang rumah Surani ditemukan sekitar 10 nisan yang masih bisa dilihat keberadaannya, namun ada sebagian yang sudah rusak.
Selain itu, ditemukan juga sekelompok nisan terbuat dari batu karang berukir sulur-suluran yang berada di belakang bekas bangunan SMA dengan kondisi yang kurang terawat.