Jakarta (Antara Babel) - Pakar gizi Dr Tirta Prawita Sari MSc SpGK
mengatakan pola makan yang salah saat puasa dapat menyebabkan diabetes.
"Jangan terlalu banyak konsumsi karbohidrat saat buka, karena dapat
menyebabkan insulin meningkat," ujar Tirta dalam konferensi pers di
Jakarta, Minggu.
Kenaikan pada gula darah tersebut, akan mempengaruhi metabolisme
tubuh. Jika menderita diabetes, maka akan memperparah penyakit tersebut.
Sementara, kalau dibiarkan akan menyebabkan diabetes.
"Begitu juga dengan minuman manis, yang akan disimpan sebagai
cadangan lemak. Jika dibiarkan akan menyebabkan penumpukan lemak di
hati," sambung dia.
Saat puasa, lanjut dia, harus mengkonsumsi makanan dengan gizi dan
seimbang. Pada prinsipnya, buah dan sayur jumlahnya harus separuh dari
piring makanan. Sisanya karbohidrat dan protein.
"Orang Indonesia, banyak yang salah kaprah dan mengkonsumsi lebih banyak nasi."
Begitu juga saat buka, menurut Tirta tak perlu kalap. Cukup tiga
butir kurma atau tajil saat awal buka. Makanan itu cukup sebagai sumber
energi untuk salat dan makan.
"Cukup air putih, tak perlu minuman yang manis-manis," cetus dia.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan dalam memilih
makanan, terutama dari makanan buka yang dijual di kaki lima.
"Jangan beli makanan yang dingin seperti gado-gado, yang kandungan
gizinya sudah rusak. Kalau beli makanan di luar, lebih baik beli makanan
yang panas," saran dia.
Pola Makan Salah Saat Puasa Sebabkan Diabetes
Minggu, 7 Juni 2015 16:09 WIB