Sungailiat, Bangka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memperkuat pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengelolaan sampah secara optimal.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Meina Lina di Sungailiat, Senin, mengatakan pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sampah cukup penting karena terkait dengan persoalan lingkungan.
Pemberdayaan masyarakat, kata dia, dengan membentuk kelompok swadaya masyarakat (KSM) untuk mengelola sampah yang dihimpun dari warga, seperti "Bank Sampah".
"Masyarakat pada kelompok ini mempunyai peran penting mengumpulkan dan mengelola sampah sehingga mempunyai nilai ekonomi masyarakat setempat," katanya.
Di daerah itu, terdata jumlah "Bank Sampah" yang sudah dibentuk tujuh unit tersebar di sejumlah kecamatan dan tiga unit Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS3R).
"Pihak pengelola 'Bank Sampah' mengumpulkan sampah nonorganik dari masyarakat sesuai jenisnya kemudian dijual, sedangkan sampah organik akan dikelola oleh TP3R untuk keperluan bahan baku kompos atau dibuang langsung ke tempat pembuangan akhir (TPA)," kata dia.
Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2022 mengusung tema "Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim", kata dia, menjadi kesempatan untuk mendorong masyarakat mengelola sampah sehingga mempunyai nilai ekonomi.
Berdasarkan data, volume sampah di Kabupaten Bangka mencapai 60 ton per hari dengan jumlah petugas kebersihan lapangan mencapai 150 orang.
"Volume sampah dipastikan mengalami peningkatan seiring dengan penambahan populasi jumlah penduduk berdasarkan angka kelahiran dan warga pendatang," kata dia.