Bandung (ANTARA) - PT Pos Indonesia (Persero) menyatakan siap berkolaborasi dengan dua perusahaan ekspedisi besar lainnya di Indonesia terkait digitalisasi ekosistem logistik untuk menekan biaya logistik di Indonesia yang masih cukup besar.
"Ya pekan ini kami akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan dua perusahaan ekspedisi lainnya dalam konteks integrasi kurir dan logistik. Kerja sama ini menandai dilakukannya kolaborasi dalam membangun digital ekosistem logistik nasional, " kata Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Siti Choiriana dalam keterangan persnya, di Bandung, Senin.
PT Pos Indonesia sendiri belum mau menyebutkan dua nama perusahaan ekspedisi yang akan diajak kerja sama itu.
Siti Choiriana menegaskan inovasi kolaborasi antara tiga perusahaan ekspedisi besar di Indonesia ini akan menekan biaya logistik di Indonesia yang masih cukup besar.
Menurut dia, pada 2018, biaya logistik Indonesia menempati posisi tertinggi di wilayah ASEAN. Survei Bank Indonesia, biaya logistik Indonesia sebesar 23 hingga 24 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB).
"Kolaborasi ini golnya adalah efisiensi biaya logistik di Indonesia. Karena saat ini biaya logistik kita masih cukup tinggi. Ini akan menjadi kekuatan besar untuk menekan biaya logistik kita," kata direktur yang akrab disapa Ana itu.
Tak hanya itu, kolaborasi tiga perusahaan ekspedisi tersebut sebagai langkah bersama membuka ekonomi baru di seluruh pelosok negeri.
Misalnya dalam pengiriman kargo ke Papua, kapal bisa membawa barang dua kali perjalanan (pulang dan pergi). Saat pengiriman, kapal membawa barang ke Papua. Kemudian saat kembali kapal berisi berbagai produk Papua untuk dipasarkan ke seluruh Indonesia.
"Kerja sama ini akan menciptakan keterjangkauan yang lebih besar dalam membangun jaringan kurir dan logistik kita. Fitur layanannya juga makin baik, suplai chain barangnya baik, sehingga masyarakat makin dimudahkan," katanya.