Bangka Barat (ANTARA) - Warga hanya boleh mengikuti dan menonton tradisi perang ketupat di Desa Tempilang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, jika sudah menjalani vaksinasi COVID-19, kata Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah.
"Hanya orang yang telah vaksin saja yang diperbolehkan masuk menyaksikan perang ketupat ini," kata Wakil Gubernur saat membuka tradisi perang ketupat di Tempilang, Senin.
Pemberlakuan persyaratan tersebut ditujukan untuk meminimalkan risiko penularan virus corona dalam pelaksanaan tradisi tahunan untuk menyambut Bulan Ramadhan di Desa Tempilang, yang biasanya dihadiri oleh ribuan warga dan wisatawan.
"Para pengunjung wajib menunjukkan kartu vaksin dan bagi yang belum vaksin harus mengikuti vaksinasi di pusat layanan vaksinasi yang disediakan pemerintah kabupaten di kawasan kegiatan perang ketupat ini," kata Wakil Gubernur.
Selain harus sudah menjalani vaksinasi COVID-19, ia mengatakan, warga yang menyaksikan perang ketupat harus mematuhi protokol kesehatan.
Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi mengatakan bahwa pemerintah daerah membuka tujuh gerai pelayanan vaksinasi di tempat pelaksanaan perang ketupat.
"Penyediaan gerai vaksinasi ini sebagai upaya kita untuk meningkatkan cakupan vaksinasi, yang saat ini sudah lebih dari 80 persen," katanya.
Berita Terkait
Bangka Barat kembangkan pesta adat untuk tarik wisatawan
4 Maret 2024 21:43
Pemkab Bangka Barat fasilitasi tradisi Perang Ketupat
4 Maret 2024 15:13
Menjadikan tradisi Perang Ketupat "go internasional"
17 Maret 2023 12:09
Bangka Barat dorong tradisi Perang Ketupat masuk agenda nasional
15 Maret 2023 16:15
Pj Gubernur Babel: pesta adat perang ketupat sebagai ajang silaturahmi
12 Maret 2023 23:04
Warga Tempilang gelar pesta perang ketupat sambut bulan Ramadan
12 Maret 2023 20:03
Kemenkumham Babel catatkan Perang Ketupat Tempilang sebagai KIK
12 Maret 2023 20:01