Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepulauan Bangka Belitung mengedepankan strategi "soft power approach" atau upaya pencegahan, rehabilitasi dan pemberdayaan masyarakat dalam memberantas peredaran serta penyalahgunaan narkoba.
"Kita lebih mengutamakan "soft power approach" dalam mewujudkan Bangka Belitung bersih dari narkoba," kata Kepala BNNP Kepulauan Babel Brigjen Pol. H. M.Z. Muttaqien di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan dalam mengoptimalkan strategi "soft power approach" ini, BNNP bekerja sama dengan pemerintah provinsi, kabupaten/kota, TNI, Polri dan stake holder lainnya sebagai mana diatur dalam Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2022.
"Dalam pemberantasan narkoba ini strategi ini juga diringi tindakan tegas dan terukur kepada pengedar barang haram ini," ujarnya.
Menurut dia penegakkan hukum Undang-undang Narkotika dilapis dengan Undang-Undang Tindak Pidana Pencucian Uang sangat penting, agar para pelaku bandar narkoba ini jera.
"Kami sudah menyita harta kekayaan seperti rumah, kendaraan mobil, lahan kebun, perhiasan bandar narkoba As dan istrinya serta beberapa tersangka lainnya, guna memiskinkan bandar barang haram ini," katanya.
Ia berharap dalam mengoptimalkan upaya pemberantasan narkoba ini, BNNP mohon dukungan seluruh komponen masyarkat untuk memperkuat iman taqwanya dan membentuk keluarga anti narkoba dalam mewujudkan Bumi Babel Bersinar (Bersih dari Narkoba).
"Selama bulan suci ramadhan ini, mari kita diisi dengan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, guna menciptakan keluarga anti narkoba," ujarnya. **2**