Satpol PP Belitung amankan pasangan bukan suami istri dan satu pasangan lelaki sesama jenis

Belitung, Babel (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berhasil mengamankan empat pasangan bukan suami istri dan satu pasangan lelaki sesama jenis saat menggelar razia penginapan, Sabtu (9/4) malam.

Sekretaris Satpol PP Belitung, Abdul Hadi di Tanjung Pandan, Minggu mengatakan kelima pasangan tersebut terpaksa digelandang ke Mako Satpol PP Belitung karena tidak bisa menujukan bukti pernikahan yang sah ketika diminta oleh petugas di lapangan.

"Kelima pasangan tersebut kami bawa ke Mako Satpol PP Belitung untuk diminta keterangan, pendataan serta menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan tersebut," katanya.

Ia mengatakan, razia penyakit masyarakat dilakukan dengan melibatkan tim gabungan terdiri dari Kepolisian, BNNK Belitung, Dinas Kesehatan Belitung, Disdukcapil Belitung dan Diskominfo Belitung.

"Pelaksanaan operasi ini juga menindak lanjuti Surat Edaran Bupati untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban umum masyarakat ketika bulan suci Ramadhan," ujarnya.

Menurut dia, dalam razia tersebut tim gabungan menyasar empat penginapan guna mengantisipasi terjadinya perbuatan asusila, mengkonsumsi minuman beralkohol, penyalahgunaan narkotika maupun obat-obatan terlarang.

"Tim berhasil mengamankan empat pasangan bukan suami istri dan satu pasangan sesama jenis. Semuanya sudah kami bawa dan minta keterangan lebih lanjut," katanya.

Ia menambahkan, sedangkan untuk pasangan sesama jenis tersebut, pihaknya akan mengagendakan pemeriksaan lanjutan dengan menghadirkan orang tua korban.

"Pasangan sesama jenis ini mengaku kenal lewat aplikasi dan janji ketemuan kemudian berlanjut ke penginapan. Di dalam kamar hotel kami menemukan barang bukti kondom bekas pakai dan mereka mengakui perbuatan tersebut," ujarnya.

Dia mengimbau, kepada pihak pengelola hotel atau penginapan agar lebih selektif dalam memilih tamu yang hendak menghina guna mengantisipasi terjadinya perbuatan asusila.

"Pastikan tamu yang akan menginap memiliki identitas lengkap dan jelas," katanya.