Pangkalpinang (Antara Babel) - Bank Indonesia Cabang Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalkan empat program guna menekan laju inflasi yang cukup tinggi di daerah itu.
"Kita selalu mengikuti perkembangan inflasi dan mengevaluasi untuk mengendalikan laju inflasi di daerah kepulauan ini," kata Kepala BI Cabang Kepulauan Babel, Bayu Martanto di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia menjelaskan tingkat inflasi year on year Kepulauan Bangka Belitung mencapai 7,12 persen, atau cukup tinggi dibandingkan daerah lainnya.
Untuk itu, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah provinsi mengoptimalkan empat program diantaranya Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), memperkuat kerja sama perdagangan dengan daerah pemasok komoditas pangan strategis.
Selanjutnya membenahi infrastruktur yang mendukung perdagangan dan logistik, serta mendukung pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
"Empat langkah strategis itu sangat diperlukan untuk mengatasi tekanan inflasi yang cukup tinggi," ujarnya.
Menurut dia tingkat inflasi yang tinggi karena harga bahan pangan yang didistribusi dari luar daerah.
"Bahan pokok seperti beras gula dan sebagainya didatang dari luar dan pada saat cuaca ektrim dan distribusi terhambat membuat kelangkaan barang sehingga memicu inflasi," ujarnya.
Selian itu, kata dia, inflasi juga dipicu kenaikan harga ikan, terutama pada saat kondisi cuaca di perairan memburuk yang mengakibatkan hasil tangkapan ikan nelayan berkurang.
"Pada saat cuaca buruk maka stok ikan sedikit karena nelayan tidak melaut sehingga ikan mahal dan harga akan turun pada saat kondisi cuaca kembali membaik seiring hasil tangkapan ikan nelayan meningkat," ujarnya.
BI Babel Optimalkan Empat Program Tekan Inflasi
Sabtu, 12 September 2015 14:17 WIB
Kita selalu mengikuti perkembangan inflasi dan mengevaluasi untuk mengendalikan laju inflasi di daerah kepulauan ini