Koba (Antara Babel) - Penyu jenis sisik dan penyu hijau mulai punah di Pulau Bangka, Provinsi Bangka Belitung karena habitatnya terganggu oleh aktivitas manusia di laut.
Pengelola Penangkaran Penyu Desa Guntung, Kabupaten Bangka Tengah, Rudi di Koba, Senin, mengatakan untuk meningkatkan populasi penyu sisik dan penyu hijau pihaknya harus membeli telur penyu tersebut dari para nelayan untuk dilakukan proses penetasan.
"Kami membeli telur penyu tersebut, setelah diretas kemudian kami tebar pada sejumlah pulau di daerah ini dan pulau tersebut ditetapkan sebagai kawasan pembudidayaan penyu," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk mendapatkan telur penyu sisik dan penyu hijau tersebut sangat sulit sehingga pihaknya harus membeli dari para nelayan yang kebetulan menemukan telur penyu itu saat melaut.
"Kelangkaan penyu jenis sisik dan penyu hijau ini tidak heran lagi, karena habitatnya sudah terganggu sehingga memilih pindah ke tempat lain," ujarnya.
Ia mengatakan, penyu merupakan hewan yang harus dilindungi dan dibudidayakan untuk menghindari dari kepunahan.
"Justeru itu, Penangkaran Penyu yang khusus di bawah binaan Dinas Perikanan dan Kelautan Bangka Tengah sangat fokus melakukan penangkaran untuk menghindari dari kepunahan," ujarnya.
Ia menjelaskan, anak penyu yang berhasil diretas dari telurnya akan dipelihara selama minimal tiga bulan baru kemudian dilepas ke laut.
"Kalau umurnya sudah tiga bulan, maka sudah bisa dilepas ke habitatnya untuk hidup dan berkembang biak," ujarnya.