Mentok, Babel (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung memetakan potensi terjadinya bencana alam sebagai dasar untuk bersama-sama melakukan antisipasi dini.
"Ada empat kategori bencana alam yang biasa terjadi di daerah ini, yakni angin kencang, banjir air pasang, kebakaran, dan kekeringan saat musim kemarau," kata Kepala BPBD Kabupaten Bangka Barat Achmad Nursyandi di Mentok, Kamis.
Pemetaan potensi penting dilakukan sebagai dasar pengambilan kebijakan agar pada saat terjadi bencana atau situasi darurat bisa dilakukan dengan cepat dan tepat, sehingga mampu mengurangi risiko korban jiwa dan harta benda.
Menurut dia, banjir air pasang menjadi bencana alam yang paling sering terjadi, terutama pada saat musim hujan mencapai titik tertinggi, sekitar bulan November hingga Februari.
Kabupaten Bangka Barat merupakan daerah kepulauan, banyak perkampungan warga yang berada di wilayah pesisir dan sering mengalami banjir pada saat air pasang tinggi dan curah hujan lebat datang bersamaan.
"Untuk tahun ini banjir air pasang disertai genangan air yang bertahan hingga tiga hari terjadi di beberapa lokasi, seperti Kampung Tanjunglaut, Teluk Rubiah dan Kampung Ulu pada awal Januari," katanya.
Saat terjadi bencana tersebut, sekitar 600 unit rumah tergenang air dan warga tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Selain banjir, bencana kebakaran juga beberapa kali terjadi. Pada tahun ini tercatat enam kali kejadian kebakaran, terdiri atas empat kebakaran rumah, satu kebakaran gedung olahraga dan satu kebakaran lahan seluas satu hektare yang terjadi di Kampung Aloy, Mentok.
Potensi risiko bencana lain adalah angin kencang yang pada tahun ini terjadi di enam lokasi, yaitu di Sinarsari, Tanjungsawah, Simpangyul, Mislak, Kelabat, dan Puput. Akibat peristiwa tersebut, 92 rumah rusak berat dan ringan serta satu bangunan masjid rusak berat.
"Dari beberapa kejadian bencana tersebut, kita bersama instansi terkait lain telah melakukan penanganan, baik pada saat kejadian maupun setelah kejadian untuk meringankan beban warga yang terdampak bencana tersebut," katanya.
Berita Terkait
Sebanyak 393 desa di Babel rentan berisiko terdampak perubahan iklim
6 November 2024 12:53
Pemprov Babel susun rencana aksi adaptasi perubahan iklim
6 November 2024 12:49
Pj Wali Kota Pangkalpinang: Kawasan perumahan rawan banjir akibat drainase tak layak
5 November 2024 10:46
Pj Wali Kota minta camat-lurah di Kota Pangkalpinang siaga bencana
4 November 2024 19:12
Filipina berkabung saat 8,6 juta warga terdampak siklon tropis
4 November 2024 14:15
Babel kemarin, Color Run Festival Layangan hingga bencana angin puting beliung
4 November 2024 05:16
KPU Bangka Barat lakukan pemetaan lokasi TPS rawan bencana
3 November 2024 21:06
Pemkot Pangkalpinang bantu warga korban bencana angin kencang
3 November 2024 20:20