Mentok, Babel (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat terjadi 86 kejadian bencana sepanjang tahun 2024.
"Ada tiga jenis bencana yang paling sering terjadi di daerah ini, yaitu banjir, kebakaran hutan atau lahan, dan angin kencang," kata pelaksana tugas Kepala BPBD Kabupaten Bangka Barat Bastomi di Mentok, Kamis.
Untuk lokasi kejadian, kata dia, terdapat dua kecamatan yang sering terjadi bencana, terutama banjir dan banjir laut pasang, yaitu di Kecamatan Mentok dan Parittiga.
"Dua kecamatan itu merupakan langganan banjir, di Kecamatan Mentok yang menjadi langganan banjir air laut pasang di Kelurahan Tanjung yang memang berada di wilayah pesisir," katanya.
Selain itu, cuaca ekstrem yang terjadi saat ini juga patut diwaspadai karena berpotensi menimbulkan bahaya angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan Bangka Barat yang diprediksi akan berlangsung hingga akhir Februari 2025.
"Kepada warga pesisir, khususnya para nelayan dan mereka yang beraktivitas di laut kami minta selalu waspada, pantau terus kondisi cuaca dan jangan memaksa melaut jika tidak memungkinkan," katanya.
Pada saat terjadi cuaca ekstrem seperti saat ini, warga yang berada di lokasi-lokasi rawan bencana banjir diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan antisipasi dini agar jika sewaktu-waktu terjadi bencana tidak menimbulkan korban.
Berdasarkan tabel prakiraan harian tinggi gelombang dari BMKG, untuk perairan utara Selat Bangka masuk dalam kategori sedang dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,50 meter.