Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta masyarakat mewaspadai jenis bencana alam angin puting beliung, banjir dan kebakaran hutan yang sering terjadi di daerah itu.
"Dengan meningkatnya kewaspadaan kita berharap masyarakat bisa melakukan langkah antisipasi awal jika sewaktu-waktu terjadi bencana," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Sabtu.
Tiga jenis bencana yakni angin puting beliung yang bisa menimbulkan kerugian materi, banjir dari fenomena badai tropis karena hujan dan kebakaran hutan atau lahan.
Diprediksikan tidak lama lagi Babel akan menghadapi musim kemarau yang puncaknya di Agustus dan September.
Selain itu, infografis bencana pada 20 Juli 2023 juga menunjukkan fenomena El Nino yang menjadi perhatian karena dapat memicu kekeringan pada musim kemarau nanti.
"Berdasarkan titik "hot spot" yang disebarkan BMKG, kami tinjau di lapangan, memang ada kejadian kebakaran hutan dan memancarkan panas yang terbaca satelit," ujarnya.
BPBD Babel akan tetap menjadi garda terdepan bagi masyarakat Bangka Belitung dalam menghadapi bencana alam, mulai dari pelaksanaan persiapan penetapan status keadaan darurat bencana, pelaksanaan koordinasi, kerja sama dan pengerahan sumber daya dalam penyelamatan dan evakuasi masyarakat korban bencana sampai dengan pelaksanaan, inventarisasi, identifikasi dan perlindungan terhadap kelompok rentan korban bencana.
Masyarakat diimbau untuk lebih mewaspadai dan siap siaga menghadapi bencana tersebut.
Ia mengatakan mewaspadai bencana dengan melihat jenis bencana seperti angin kencang harus ada pemangkasan pohon-pohon yang tinggi, membersihkan selokan yang mampet dan tidak melakukan aktifitas pembakaran lahan.
"Jika memang harus melakukan aktivitas membakar, warga wajib melakukan persiapan agar api bisa terkendali dan bisa dikondisikan," katanya.