Muntok (Antara Babel) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menunda penyaluran bantuan keramba jaring apung untuk kelompok nelayan budi daya kerapu karena menunggu proses pengiriman dari Jakarta.
"Rencananya akhir September 2015 direalisasikan bersama dengan penyaluran bantuan benih kerapu, namun ternyata keramba jaring apung yang ditunggu belum dikirim dari Jakarta," kata Kepala Bidang Budi Daya Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Barat Kamso di Muntok, Jumat.
Meskipun ada penundaan, ia berharap kelompok nelayan calon penerima tidak perlu khawatir karena begitua barang sampai di daerah akan segera dikirim ke kelompok penerima tersebut.
Ia menerangkan pada tahun ini pemerintah merencanakaan menyalurkan bantuan untuk kelompok budi daya ikan kerapu yang berlokasi di perairan Teluk Kelabat, Kecamatan Parittiga berupa 2.500 benih ikan dan tiga unit keramba jaring apung.
"Bantuan yang dianggarkan melalui APBD Kabupaten berupa benih dan satu unit keramba jaring apung, sedangkan dua unit keramba adalah bantuan dari Kementerian Kelautan yang sampai sekarang belum sampai sehingga belum bisa disalurkan ke kelompok penerima," kata dia.
Ia mengatakan, jika bantuan yang satu unitnya berisi 10 lubang pembesaran tersebut sudah tiba akan segera disalurkan agar bisa dimanfaatkan anggota kelompok nelayan dalam membudidayakan ikan kerapu.
"Budi daya perikanan laut merupakan usaha baru yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan warga pesisir di daerah itu," kata dia.
Ia mengatakan, uji coba yang dilakukan selama setahun terakhir dinilai cukup berhasil dan pemkab berencana untuk mencari lokasi-lokasi yang cocok untuk budi daya perikanan laut dan payau.
"Pasar lokal dan ekspor untuk ikan kerapu, bawal, kakap merah dan beberapa jenis lain masih memungkinkan untuk ditembus, kami yakin jika usaha budi daya keramba digeluti sungguh-sungguh akan mampu mewujudkan kemandirian warga pesisir," katanya.