Jakarta (ANTARA) - Pada 30 Juli 2022, beredar unggahan video di Facebook yang mengklaim perang akan segera terjadi dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersiap menyerang Malaysia.
Sebanyak 6.000 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan warga negara Indonesia di Malaysia telah diungsikan akibat konflik itu.
Unggahan itu telah disukai oleh 24.087 kali dan dikonentari 2.092 pengguna lain Facebook.
Berikut adalah narasi pada unggahan tersebut:
"HEBOH, GARA_GARA Ini TNI Akan Gempur Malaysia
Perang Di Depan Mata 6000 Tki dan wNI di Malaysia Diungsikan ke Lokasi yang Aman."
Lantas, benarkah TNI menyerbu Malaysia dan 6.000 TKI diungsikan?
Penjelasan:
Unggahan video di Facebook itu bukanlah menampilkan perang TNI di Malaysia, melainkan pengungsian TKI di perkebunan sawit di Sabah, Malaysia.
Pengungsian itu terjadi akibat konflik di negara bagian Sabah dengan Filipina pada 2013. ANTARA melaporkan pada 2013, terdapat ratusan TKI yang pulang kampung guna menghindari konflik antara kelompok bersenjata Kesultanan Sulu Filipina Selatan dengan aparat kemanan Malaysia.
Namun, tidak terdapat pernyataan tentang keterlibatan TNI di Malaysia, seperti dilaporkan ANTARA.
Menteri Pertahanan, ketika itu, Purnomo Yusgiantoro menyatakan prajurit TNI memperketat penjagaan di wilayah perbatasan Malaysia agar mencegah konflik di Sabah tidak meluas ke wilayah Indonesia.
"Konflik yang terjadi di Sabah berada sekitar 150 km dari perbatasan Indonesia. Namun, penjagaan di perbatasan tetap dilakukan untuk mengantisipasi kebocoran," kata Menhan Purnomo Yusgiantoro.
ternyata memberitakan informasi terkait pengungsian TKI yang bekerja di perkebunan kelapa sawit di Sabah, Malaysia, setelah terjadi konflik antara negara bagian tersebut dengan Filipina pada tahun 2013 lalu.
Dengan demikian unggahan yang mengklaim TNI menyerbu Malaysia dan 6.000 TKI diungsikan adalah pernyataan salah atau hoaks.
Klaim: TNI serbu Malaysia dan 6.000 TKI diungsikan
Rating: hoaks atau salah