Jakarta (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan terus mendorong agar perusahaan-perusahaan plat merah mempercepat implementasi teknologi digital seiring dengan adanya perubahan dalam pola operasional.
"Dalam 2,5 tahun ini kami terus mengakselerasi bagaimana perusahaan-perusahaan di semua sektor untuk mengadopsi digital teknologi dan masuk ke dalam ekosistem digital agar tidak tertinggal," kata Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Kamis.
Untuk mengakselerasi implementasi teknologi digital, Kartika menyampaikan Kementerian BUMN juga mendorong terciptanya kolaborasi antara perusahaan BUMN dengan perusahaan rintisan (startup) yang ada di sektor digital.
Menurutnya, ekonomi digital di Indonesia terus tumbuh sejalan dengan peningkatan penggunaan internet selama beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet pada tahun 2018 mencapai 64,80 persen dari total populasi, kemudian pada tahun 2019 sampai 2020 naik menjadi 73,70 persen. Selanjutnya pada 2021 sampai 2022 naik menjadi 77,02 persen atau sekitar 210 juta orang yang terkoneksi internet, dari total populasi 272 juta jiwa.
Adapun transaksi dalam ekosistem digital berdasarkan Gross Market Value (GMV) pada 2021 mencapai 70 miliar dolar AS, sementara potensi ekonomi dalam sektor tersebut diproyeksikan terus meningkat mencapai 146 miliar dolar AS pada 2025.
"Saat ini perkembangan digital itu luar biasa. Bahkan menjadi salah satu backbone daripada perekonomian Indonesia, dimana penetrasi internet ini menjadi kunci," ujarnya.
Lebih lanjut Kartika mengatakan sektor keuangan dan kesehatan di Kementerian BUMN yang dinilai berhasil mengimplementasikan sistem digital antara lain aplikasi Livin' yang dikembangkan Bank Mandiri, BRImo yang dikembangkan Bank BRI, dan PeduliLindungi yang dikelola Telkom.
Ia juga mendorong perusahaan BUMN di sektor pariwisata, aviasi, kesehatan, atau yang lainnya agar berkolaborasi dalam menjual produk dan jasa sehingga lebih banyak penawaran yang dapat diberikan kepada masyarakat.
Ia menambahkan semakin banyaknya BUMN yang berkolaborasi dalam sebuah ekosistem digital maka akan turut berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
"BUMN sebagai pusat yang memiliki basis aset besar dan perusahaan startup ini memiliki keunggulan dari agility dan inovasi, maka kalau kita kombinasikan akan terbangun value yang baik," pungkasnya.