Jakarta (Antara Babel) - Indonesia perlu mengembangkan ekonomi kreatif
sebagai salah satu aspek perekonomian andalan dalam menghadapi pasar
bebas seiring dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai
2016.
"MEA sudah di depan mata dan Indonesia harus terus bertumbuh dalam
hal ekonomi kreatif," kata Ketua Bidang Organisasi Himpunan Pengusaha
Muda Indonesia (Hipmi), Anggawira dalam keterangan tertulis yang
diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut Anggawira, potensi ekonomi kreatif Indonesia sangat besar
dan potensial serta sektor ini juga dikenal sebagai sumber daya
terbarukan yang tidak ada habisnya untuk diciptakan.
Hal itu, ujar dia, berbeda dengan sumber daya alam yang suatu saat akan terancam habis atau menipis.
Lebih dari itu, lanjutnya, ekonomi kreatif juga dapat digunakan
sebagai penguatan identitas bangsa Indonesia yang dikenal kaya akan
nilai-nilai kearifan lokal.
"Kehadiran asosiasi bertujuan mensinergikan potensi pengusaha untuk
mendorong tumbuhnya start up bussiness (usaha pemula)," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Thomas Lembong merasa yakin bahwa
usaha kecil menengah (UKM) dalam negeri mampu menghadapi pelaksanaan
MEA, yang akan mulai berlaku aktif pada 1 Januari 2016.
"Saya sudah keliling ke daerah dan banyak melihat pameran UKM, saya
percaya diri, banyak UKM yang punya lebih banyak cerita sukses dan
melihat MEA sebagai peluang, bukan takut, merasa tertekan atau
bertentangan dengan integrasi ASEAN," kata Thomas, seusai menghadiri
"Apindo CEOs Gathering", di Jakarta, Senin (7/12).
Thomas mengatakan, salah satu upaya pemerintah untuk mendukung
keberlangsungan usaha UKM, pemerintah telah melakukan deregulasi dan
debirokratisasi untuk menyederhanakan proses perizinan dan menyelesaikan
masalah regulasi yang tumpang tindih.
Senada dengan Thomas Lembong, Menteri BUMN Rini Soemarno memastikan
perusahaan milik negara siap menghadapi implementasi MEA mulai 2016
asalkan mampu dan berhasil menjalin sinergi antar-BUMN.
"Saya mengatakan, kita tidak perlu takut menghadapi MEA. Sinergi BUMN
membuat perusahaan semakin kuat di dalam negeri, sehingga perusahaan
asing yang akan masuk dari ASEAN tidak akan maksimal karena BUMN kita
semakin kuat," kata Rini, saat menutup acara Forum BUMN : "Sinergi BUMN
Untuk Transformasi Indonesia", di Jakarta, Kamis (10/12).
Menurut Rini, memperkuat sinergi BUMN bisa mempertahankan posisi Indonesia di MEA.
Sebagaimana diberitakan, Republik Indonesia jangan hanya menjadi
penonton dan seharusnya dapat memberdayakan secara optimal dalam
pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai tahun 2016.
Indonesia Perlu Kembangkan Ekonomi Kreatif Hadapi MEA
Jumat, 11 Desember 2015 14:03 WIB
MEA sudah di depan mata dan Indonesia harus terus bertumbuh dalam hal ekonomi kreatif."