Jakarta (ANTARA) - Universitas Terbuka (UT) meluncurkan buku yang merupakan hasil penelitian para dosen sains dan teknologi terkait percepatan inovasi berkelanjutan menuju Masyarakat 5.0.
“Seminar dan peluncuran buku ini merupakan bentuk komitmen dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UT dalam memberikan kontribusi dalam rangka menuju Masyarakat 5.0,” ujar Rektor UT, Prof Ojat Darojat pada peluncuran buku tersebut di Tangerang Selatan, Kamis.
Buku yang terdiri atas 26 artikel tersebut, mengusung berbagai topik yang sesuai dengan bidang ilmu di FST UT. Dalam kesempatan tersebut, juga diselenggarakan seminar internasional The Second International Seminar of Science and Technology (ISST), yang merupakan rangkaian dari Dies Natalis ke-38 Universitas Terbuka. ISST 2022 mengambil tema Accelerating Sustainable Innovation towards Sociaty 5.0.
Seminar itu menampilkan pembicara dari berbagai institusi pendidikan kelas dunia yang hadir langsung di UTCC, seperti Prof Song Soo Lim dari Korea University yang membahas praktik baik strategi investasi di Korea Selatan untuk sektor bioindustry ramah lingkungan.
Selain itu, Prof Takuya Sugahara dari Ehime University, Jepang dan Prof Dr Paul JA Kessler dari Leiden University, Belanda. Dari Indonesia terdapat dua akademisi, yaitu Prof Djoko Santoso Abi Suroso, guru besar ITB, dan Dr Whika Febria Dewitasari, SSi MSi dari Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi. Seminar itu membagikan praktik baik terkait inovasi sains dan teknologi yang digunakan untuk mewujudkan Masyarakat 5.0
Kepala Organisasi dan Riset bidang Pertanian dan Pangan BRIN, Puji Lestari mengatakan dalam pengembangan riset, BRIN tidak hanya menggandeng industri, tetapi juga perguruan tinggi.
“UT sangat potensial untuk pengembangan riset, terutama di sektor pangan dan energi. Dalam penelitian, kami selalu menggandeng perguruan tinggi,” kata Puji.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UT, Dr Subekti Nurmawati, MSi, mengatakan hasil riset UT sudah banyak diterapkan di masyarakat. Contohnya, di bidang kecerdasan buatan (AI) yang akan mendapatkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Baca juga: Jumlah mahasiswa UT yang melakukan registrasi capai 412.041 orang
Baca juga: UT wisuda 85 pekerja migran di Malaysia