Pangkalpinang (ANTARA) - Pendidikan politik pemilih pemula menjadi penting, termasuk di Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Potensi pemilih pada kelompok ini cukup besar untuk meningkatkan partisipasi generasi muda dalam menyukseskan Pemilu 2024.
Melihat potensi pemilih dari kelompok pemula yang diperkirakan 30 persen lebih dari jumlah pemilih di Negeri Beribu Senyuman itu, Pemerintah Kota Pangkalpinang bersama KPU dan pegiat seni mengoptimalkan edukasi politik, melalui pentas seni berbasis kearifan lokal.
Pertunjukan bertajuk "Bujang Begagil" merupakan pentas seni anak muda, berdialektika dengan keseharian warga lokal (begagil) digelar secara kreatif, asyik dan inklusif, sehingga para peserta yang didominasi generasi muda ini lebih bergairah mengikuti pendidikan politik.
Bujang Begagil juga diikhtiarkan sebagai langkah untuk menghimpun aspirasi dan gagasan masyarakat, khususnya generasi muda, atas pelaksanaan aspek-aspek kebangsaan dan pembangunan demokrasi lokal.
Tidak hanya itu, pemerintah daerah bersama penyelenggara pemilu juga menggencarkan sosialisasi pemilu di sekolah-sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat, agar mereka pada Pemilu 2024 berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara dan menggunakan hak suara untuk memilih presiden, gubernur, bupati, wali kota dan anggota dewan perwakilan rakyat.
Kegiatan Bujang Begagil diagendakan setiap bulan hingga Pemilu 2024. Ditargetkan diikuti 500 orang dari komunitas siswa, mahasiswa, organisasi kepemudaan dan tokoh masyarakat, dengan tema besar "Pekik Merdeka Pemilu 2024". Diharapkan hal itu dapat mendorong semakin berkembangnya dialektika kebangsaan dan demokrasi warga di Negeri Beribu Senyuman.
Edutainment Bujang Begagil ini diramu untuk mengasah kemampuan literasi masyarakat, khususnya pemilih pemula, terhadap ide negara dan isu-isu aktual.
Kegiatan ini untuk memfasilitasi aspirasi antara unsur-unsur penyelenggara pemilu dengan para pemangku kepentingan menjelang atau pra-tahapan Pemilu 2024.
Pemkot Pangkalpinang menggandeng Yayasan Bangka Belitung Kreatif dalam upaya meningkatkan partisipasi pemiloih pemula. Pemerintah daerah mencoba berikhtiar melalui penyelenggaraan dialog warga dalam "Bujang Begagil".
Bujang Begagil ini juga untuk membangun kesepahaman bersama antarmasyarakat dengan semua unsur di Kota Pangkalpinang tentang kepentingan pembangunan demokrasi dan mengembangkan dialektika kebangsaan yang bertanggung jawab, berkeadilan dan dilandasi semangat persatuan Indonesia.
Semua itu untuk meningkatkan kesiapan dan partisipasi masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, khususnya Kota Pangkalpinang, dalam menyukseskan semua tahapan pelaksanaan Pemilu 2024.
Target dari Bujang Begagil ini, di antaranya pengertian dan kesadaran baru bagi masyarakat tentang demokrasi dan spirit kebangsaan serta kepentingan dalam memajukan pembangunan daerah.
Terformulasi program-program bersama berbasis edukasi publik maupun dalam rangka program soosialisasi kepada masyarakat oleh antar kelembagaan terkait.
Adanya rekomendasi antar pihak yang terkait untuk menindaklanjuti tahapan edukasi publik yang lebih kreatif dan inklusif.
Terlaksananya kegiatan dengan baik hingga tercapai semua target program edukasi publik, baik dari Yayasan Bangka Belitung maupun Badan Kesbangpol Kota Pangkalpinang.
Selain itu, dari Bujang Begagil ini diharapkan muncul kreasi-kreasi pioner dalam membentuk kebijakan pembangunan demokrasi inklusif oleh para pemangku kepentingan publik lokal.
KPU Kota Pangkalpinang Ruslan mendukung kegiatan Pentas Bujang Bagagil untuk mengedukasi masyarakat, khususnya pemilih pemula pada Pemili 2024.
Dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, khususnya pemilih pemula, KPU juga menggencarkan kegiatan sosialisasi dan memetakan tingkat partisipasi masyarakat menjelang pemilu tahun depan.
Kegiatan sosialiasi ngobrol politik atau "Ngopol" ini sebagai langkah KPU dalam meningkatkan pendidikan politik masyarakat, khususnya kaum milenial dan pemilih pemula, agar mereka berpartisipasi menggunakan hak suaranya pada Pemilu 2024.
Walaupun tidak semua kaum milenial ini dilibatkan dalam ngobrol politik di kafe, warung kopi dan tempat-tempat keramaian lainnya, namun mereka setelah mendapatkan sosialisasi bisa menyampaikan kepada kerabat dan teman-temannya tentang pentingnya menggunakan hak suara pada pemilu nanti.
Dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula ini, KPU juga mendatangi sekolah menengah atas dan sederajat untuk menyosialisasikan Pemilu 2024.
Berdasarkan pemetaan pemilih pemula pada Pemilu 2024 di Kota Pangkalpinang mencapai 7.000 lebih pemilih dan ini potensi dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilu nanti.
Ia menyatakan kegiatan ngobrol politik dan sosialisasi pemilu di sekolah ini sangat efektif dan mereka sangat antusias mengikuti kegiatan-kegiatan sosialisasi dan pendidikan politik tersebut.
Dari kegiatan itu, terlihat para pemilih milenial dan pemula ini sangat antusias dan keingintahuan mereka terhadap cara memilih dan kenapa harus memilih kepala negara, daerah dan anggota perwakilan rakyat pada pemilu tersebut.
Tidak hanya itu, KPU Kota Pangkalpinang juga melakukan kegiatan pemetaan dan sosialisasi Pemilu 2024 ini dilakukan lebih awal, agar aparatur kelurahan, tokoh agama dan masyarakat membantu KPU dalam meningkatkan pendidikan politik warga pada Pemilu 2024.
Dengan adanya pemetaan ini KPU mengetahui tingkat partisipasi pemilih di kelurahan mana saja yang masih rendah. Misalnya Kelurahan Bintang, yang tingkat partisipasi pemilih paling rendah di Kota Pangkalpinang dan telah dipetakan, bisa ditelusuri mengapa bisa rendah, penyebabnya apa, daftar pemilih tetapnya berapa dan hadir berapa pada pemilu tahun sebelumnya.
Setelah dilakukan pemetaan di Kelurahan Bintang ini, diketahui rendahnya tingkat partisipasi pemilih di kelurahan tersebut karena pemilih terdaftar sebagai DPT di kelurahan tersebut tidak berdomisili di Kota Pangkalpinang.
Dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 nanti, KPU Kota Pangkalpinang telah mempersiapkan pola-pola pendidikan politik bagi masyarakat.
Akademisi yang juga Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB) Dr. Ibrahim, M.Si menilai edukasi politik melalui kearifan lokal tepat dalam meningkatkan partisipasi pemilih, khususnya generasi muda menggunakan hak suara pada Pemilu 2024.
Selama ini pendidikan politik pemilih pemula kurang mendapat perhatian dari pemerintah ataupun partai politik untuk melaksanakannya sebagai sebuah sistem pendidikan yang komprehensif.
Padahal pemilih pemula merupakan pemilih yang cukup potensial dan signifikan dalam mempengaruhi besarnya perolehan suara. Jika dirujuk dari segi angka, terlihat dalam pemilu jumlahnya cukup besar.
Pemerintah daerah dan penyelenggara pemilu juga bisa mengoptimalkan fungsi rumah pintar pemilu merupakan salah satu sumber belajar politik bagi masyarakat, termasuk pemilih pemula.
Rumah pintar pemilu ini merupakan sebuah konsep pendidikan pemilih dengan memanfaatkan ruang dari suatu bangunan khusus untuk melakukan seluruh program mengedukasi masyarakat tentang pemilu dan demokrasi.
Rumah pintar pemilu ini ini wadah untuk meningkatkan pendidikan politik masyarakat dan komunitas penggiat pemilu untuk membahas berbagai isu politik dan membangun gerakan, sebagaimana tercantum dalam pedoman dan tujuan pendirian rumah pintar pemilu ini, yaitu untuk meningkatkan partisipasi pemilih baik secara kuantitas maupun kualitas.
Berita Terkait
Babel dorong pendidikan politik bagi pemilih pemula
13 Februari 2023 15:57
Akademisi: Pemilih Pemula Butuh Pendidikan Politik
25 Maret 2014 12:01
Panwaslu Tingkatkan Pendidikan Politik Pemilih Pemula
23 Desember 2013 09:19
KPU Babel Galakkan Pendidikan Politik Pemilih Pemula
23 Juli 2013 10:23
Kamala Harris minta pendukungnya terima hasil pemilu
7 November 2024 13:02
Diproyeksi menang, Donald Trump dikhawatirkan runtuhkan sistem multilateral
6 November 2024 22:40
Hasil pilpres AS "tidak penting" buat Iran
6 November 2024 19:59
Pakar: AS akan berpaling dari Asia Tenggara jika Trump presiden lagi
6 November 2024 19:32