Akademisi: Pemilih Pemula Butuh Pendidikan Politik

Sungailiat (Antara Babel) -  Akademisi Universitas Bangka Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rudy Saut berpendapat bahwa pemilih pemula yang jumlahnya cukup besar perlu mendapatkan pendidikan politik menghadapi Pemilu 9 April 2014.


"Kita ketahui pada komponen pemilih pemula cendurung adanya ketidak percayaan terhadap hasil pemilu legislatif karena beralasan bahwa para caleg yang sudah duduk di parlemen dianggap tidak dapat melakukan perbaikan kesejahteraan masyarakat," katanya di Sungailiat, Selasa.


Ketidak percayaan harus dipahami oleh semua pihak dan harus diantisipasi dengan melakukan pendidikan politik secara terpadu untuk memberikan penyadaran, mulai dari pihak penyelenggaran pemilu dalam hal ini KPU, partai politik peserta pemilu melalu calegnya karena berkepentingan mendapatkan dukungan suara.


"Beralasan ketidak percayaan mereka dengan para caleg karena memang saya melihat ada sebagaian caleg dalam mencalonkan dirinya bertujuan buka untuk kepentingan masyarakat melainkan justru untuk kepentingan pribadi, seperti contoh mencari pekerjaan, meningkatkan status sosial dan sebagainya," katanya.


Rasa tidak percaya pada pemilih pemula yang sebagaian besar pelajar dan mahasiswa kata dia, karena dimulai dari hasil penilaiannya terhadap hasil kerja para anggota dewan yang seakan hanya duduk manis dengan posisinya yang ada.


"Kita dapat lihat hasil kerja legislator terutama di daerah Provinsi Bangka Belitung, selama lima tahun terakhir ini sudah berapa jumlah Perda yang berhasil disahkan baik Perda usulan eksekutif atau Perda atas hasil inisiatif legislator," katanya.


Banyaknya persoalan yang menyebabkan ketidak percayaan pemilih pemula, kata Rudi Saut harus disikapi dengan bijaksana dan ditangani secara terpadu baik KPU maupun pemangku kepentingan lainnya.


"Nurut saya cukup sederhana untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilih pemula, yakni berikan contoh dan buktikan hasil kerja para legislator, maka dengan sendirinya akan tercipta kesadaran sendiri untuk menyampaikan hak suaranya," katanya.