Koba, Babel (ANTARA) - Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus berupaya mengantisipasi penyakit gagal ginjal akut progresif atipikal pada anak.
"Langkah antisipasi sudah mulai kita lakukan sejak awal kasus gagal ginjal akur ini ditemukan," kata Kepala Dinkes Bangka Tengah, dr Anas Maaruf di Koba, Jumat.
Pihaknya menggencarkan kegiatan di bidang promosi kesehatan (promkes) dengan menyosialisasikan bahaya dan cara mencegah penyakit gagal ginjal akut.
"Seluruh pusat kesehatan masyarakat juga sudah kita instruksikan untuk fokus memantau kasus gagal ginjal akut," ujarnya.
Anas menyatakan, hingga sekarang tidak ditemukan adanya kasus gagal ginjal akut yang melanda kalangan anak.
"Kita bersyukur sampai saat ini di Bangka Tengah tidak ditemukan kasus gagal ginjal akut pada anak, semoga saja ke depannya juga tidak ada kasus ini," ujarnya.
Pihaknya bersama aparat Kepolisian setempat telah melakukan pengecekan terhadap apotik dan toko obat yang ada di Bangka Tengah, untuk menghindari terjadinya peredaran obat sirup yang dilarang itu.
"Obat sirup yang masuk dalam daftar dilarang sudah kita tarik dari peredaran, dan kami juga menghimbauan agar tidak menjual lagi obat yang masuk dalam daftar di larang beredar," ujarnya.
Sedangkan untuk pengawasan obat tersebut, kata Anas, akan terus dilakukan oleh BPOM dan apabila ada apotek atau toko obat masih menjual obat sirup yang dilarang, akan dilakukan penindakan sesuai aturan.
"Peredarannya terus di awas oleh BPOM, dan kalau masih ada yang melanggar tetap menjual obat itu, akan di tindak tegas," demikian anas Maaruf.