Pangkalpinang (Antara Babel) - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berencana mengembangkan diversifikasi tanaman pangan lokal sebagai salah satu upaya pemerintah daerah dalam menjamin ketahanan pangan di daerah itu.
"Saat ini, kami berkerja sama dengan Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Babel sedang melakukan survei lokasi penanaman dan produksi tanaman pangan lainnya," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Babel Toni di Pangkalpinang, Senin.
Ia menjelaskan kegiatan diversifikasi tanaman pangan secara bertahap akan mengalihkan kebutuhan beras masyarakat terhadap produk pangan lainnya seperti ubi kayu dan ubi jalar.
"Setiap tahun, kami menyosialisasikan program ini kepada kelompok masyarakat di daerah ini agar beralih kepada produk pangan lainnya sehingga ketergantungan beras dapat dikurangi," ujarnya.
Ia mengatakan hingga saat ini sebagian besar pasokan beras Babel berasal dari luar daerah karena produksi beras lokal tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Produksi beras lokal hanya mencukupi delapan persen kebutuhan masyarakat sedangkan 92 persen kebutuhan beras lokal didatangkan dari wilayah Sumatera dan Jawa," katanya.
Menurut dia, program diversifikasi tanaman pangan tersebut dapat meningkatkan jumlah produksi pangan lokal sehingga kebutuhan beras masyarakat dapat dikurangi.
Selain itu, kata dia, ketergantungan beras Babel dari daerah lain juga akan berkurang jika produksi tanaman pangan lokal mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
Ia menyatakan bahwa program tersebut baru berjalan di Kota Pangkalpinang karena telah memiliki lokasi, petani dan konsumen. Sedangkan enam kabupaten lainnya masih dalam tahap survei dan sosialisasi untuk memberikan pemahaman dan pengatahuan kepada masyarakat dan petani setempat.
Ia berharap dengan program diversifikasi tanaman pangan tersebut dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan sosialisasi dan bantuan pemerintah daerah ini dapat meningkatkan minat petani dan masyarakat di daerah ini untuk mengembangkan program diversivikasi pangan lokal," ujarnya.