Tulungagung (Antara Babel) - Seekor ikan paus tutul berukuran panjang 7,5
meter, bobot mencapai sekitar dua ton terdampar dan mati di tepi
pesisir Pantai Sidem, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu.
Bangkai binatang mamalia laut tersebut diketahui nelayan sekitar
pukul 06.00 WIB dalam kondisi tidak bernyawa terhempas ombak hingga
bibir pantai setempat.
"Ikan paus ini mulai terdampar di Pantai Sidem sejak Sabtu (26/12)
siang sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu kondisinya masih hidup dan
sempat didorong nelayan ke tengah laut," tutur Koordinator Rescue Pantai
Sidem, Sumariyanto kepada Antara.
Saat pertama kali didorong puluhan nelayan dan wisatawan yang
berkunjung di sekitar Pantai Sidem, ikan paus tutul yang diduga terluka
di bagian ekor itu sempat berenang dan menghilang ke arah tengah laut.
Namun jarak sekitar dua jam kemudian ikan paus yang sama kembali terlihat di sekitar pantai Sidem dalam kondisi lemas.
"Kami bersama puluhan nelayan lain kembali mendorongnya ke tengah
laut dengan cara berenang dan berhasil. Sampai malam ikan paus itu tidak
terlihat sampai pagi harinya ditemukan nelayan sudah dalam kondisi mati
lemas," tutur Sumariyanto.
Ia menduga, ikan paus tutul seukuran mobil SUV atau bahkan truk itu terlepas dari komunitasnya akibat kalah bersaing.
"Ikan itu lalu tersesat hingga perairan Teluk Sidem-Popoh dan mulai
mabuk akibat terkena air payau dari buangan Sungai Parit Raya di PLTA
Niyama yang ada di muara Pantai Sidem," ujarnya menganalisa.
Selama di perairan Sidem yang hanya memiliki kedalaman sekitar
tujuh meter, lanjut Sumariyanto, ikan paus tutul kesulitan berenang
karena arus laut tidak menentu.
Mamalia laut itu akhirnya ditemukan mati lemas oleh beberapa
nelayan yang saat itu hendak menjaring ikan di sekitar Pantai Sidem.
Sempat menjadi tontonan pengunjung, ikan paus tutul itu selanjutnya
dievakuasi warga dengan cara dipotong dan dibawa ke tempat penyimpanan
ikan.
"Warga sekitar memutuskan ikan tersebut dipotong kemudian dibawa ke
tempat penyimpanan ikan, jika dimasak untuk dijadikan lauk warga
sekitar tidak ada yang berani selain itu juga rasa ikan dipastikan
hambar," tutur Sumarianto.
Nurika, salah satu pengunjung Pantai Sidem mengaku sempat
mengabadikan kejadian ini dengan menyempatkan diri berfoto dengan
bangkai ikan paus serta memegang punggung ikan paus.
"Saya juga sempat berfoto, selain itu banyak sekali para pengunjung yang mencoba mengabadikan berfoto bersama," katanya.