Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terus menggeliatkan sektor UMKM untuk menghadapi ancaman resesi ekonomi pada tahun 2023.
"Sektor UMKM terus kita perkuat dan itu sudah terbukti saat masa sulit di tengah dilanda pandemi COVID-19, sektor ini tetap kokoh dan menjadi kekuatan ekonomi masyarakat," kata Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman di Koba, Rabu.
Bupati mengatakan itu menyikapi kondisi ekonomi dunia pada 2023 diprediksi mengalami grafik penurunan dan tak terkecuali Indonesia, di mana resesi ekonomi dinilai membuat pertumbuhan ekonomi melambat dan jumlah pengangguran dapat semakin bertambah.
"Justru itu UMKM tetap garda terdepan sebagai pondasi ekonomi masyarakat, sektor ini banyak menyerap tenaga kerja dan ketergantungannya terhadap dolar sangat kecil," kata bupati.
Bupati mengatakan, naik turunnya nilai dolar di dunia tidak akan berpengaruh besar terhadap pergerakan UMKM sehingga sektor ini menjadi solusi dalam berbagai keadaan ekonomi.
"UMKM terus kita kembangkan dan dikelola dengan baik agar dapat terus tumbuh dan berkembang dalam meningkatkan kesejahteraan warga," katanya.
Bupati juga mengatakan bahwa selain sektor UMKM, ada dua sektor lainnya yang berpotensi menjadi kekuatan ekonomi lokal yaitu sektor perikanan dan pertanian.
"Di dalam anggaran Bangka Tengah Tahun 2023, kita harus bisa mengoptimalkan pergerakan perekonomian, yang mana saya tetap mengandalkan tiga Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Disperindagkop dan UMKM untuk bisa membantu masyarakat," ujarnya.
Pada bidang pertanian, pihaknya akan menitikberatkan bagaimana masyarakat bisa menanam tanaman yang cepat berbuah dan menghasilkan, contohnya umbi-umbian, bijur, labu kuning dan lainnya.
"Bahan pangan seperti itu setidaknya akan menambah kekuatan pangan untuk masyarakat," ujar Bupati Bangka Tengah.