Koba, Babel (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat produksi cabai merah petani di daerah itu mencapai 8,3 ton per hektare selama 2022.
"Produksi cabai merah petani pada 2022 mencapai 8,3 ton per hektare atau naik dibanding pada 2021 tercatat 8 ton per hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Sajidin di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan, Kecamatan Lubuk Besar merupakan daerah sentra cabai merah dengan luas tanam dan panen mencapai 30 hektare.
"Sementara luas tanam secara keseluruhan mencapai 117,74 hektare, namun luas panen hanya mencapai 77,85 hektare," jelas Sajidin.
Menurut Sajidin, terjadinya peningkatan produksi tanaman cabai merah karena petani yang tergabung dalam kelompok sudah mengikuti pola tanam yang baik dan mengikuti petunjuk para penyuluh kami di lapangan.
Selain itu, kata dia, para petani sudah mulai mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih menggunakan pupuk organik cair jenis MA-11.
"Sekarang 80 persen petani, terutama yang tergabung dalam kelompok, sudah menggunakan pupuk organik," ujarnya.
Sajidin mengatakan, pemerintah daerah menyiapkan lahan seluas 30 hektare untuk tanaman cabai merah yang nanti dikelola secara berkelompok.
"Lahan seluas 30 hektare tersebut, dengan rincian 20 hektare bersumber dari APBN dan 10 hektare dari APBD," katanya.