Pangkal Pinang (ANTARA) - Bunda PAUD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membagikan buku Pendidikan "Senyum Sehat Anak Babel dan Menu Makan Berbahan Ikan Anak Usia Dini" untuk meningkatkan konsumsi ikan oleh anak-anak di daerah itu.
"Kali ini, buku tersebut diserahkan ke Bunda PAUD Kabupaten Bangka Barat, Rosmala Sukirman," kata Bunda PAUD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Sri Utami Ridwan Djamaluddin di aula gedung PKK Kabupaten Bangka Barat, Senin.
Ia mengatakan terciptanya buku Senyum Sehat Anak Babel dan Menu Makan Berbahan Ikan Anak Usia Dini didasari atas keprihatinannya terhadap konsumsi makanan non ikan yang lebih disukai anak-anak daripada konsumsi ikan.
"Padahal, Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan. Saya sedih sekali, anak-anak lebih suka makanan seperti mie instan, nugget dan yang instan lainnya," katanya.
Oleh karena itu, Sri Utami mengatakan pihaknya memprakarsai lomba membuat menu makanan anak-anak PAUD dari olahan ikan, serta program sarapan pagi.
"Jadi, mari orang tua agar berkenan memberi anak makanan yang sehat. Saling berbagi itu sangat baik, saya melihat bagaimana kreasi, cita rasa dan gizi, sehingga dari situlah saya dapat ide membuat buku menu makanan dengan bahan dasar ikan," jelasnya.
Ia menjelaskan hal penting terkait buku pendidikan yang akan didistribusikan. Hadirnya buku menu berbahan dasar ikan untuk anak usia dini ini menurutnya menjadi satu terobosan untuk menciptakan kesukaan akan makanan dari ikan sejak kecil.
"Saya selaku Bunda PAUD Prov. Kep. Babel berkeinginan agar setiap keluarga dapat mengonsumsi ikan secara rutin, serta mengenalkan pentingnya makanan sehat dan bergizi sesuai dengan komposisi isi piringku yang terdiri dari satu per tiga bagian protein, satu per tiga bagian karbohidrat, dan satu per tiga bagian serat," katanya.
Menurut dia dengan mengenalkan dan menerapkan pembiasan yang baik bagi anak sejak usia dini, khususnya dalam hal mengonsumsi ikan, maka menurutnya, secara masif akan meningkatkan tumbuh kembang kecerdasan anak, sekaligus menanamkan budaya 'gemari' yaitu gemar makan ikan.
Sementara itu sampai saat ini masih banyak fenomena anak-anak yang belum dibiasakan untuk mengonsumsi ikan.
Ia mengharapkan kepada para Bunda PAUD kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan dan desa, serta para pendidik anak usia dini, agar dapat mengaplikasikan menu-menu yang ada di dalam buku ini untuk diberikan kepada anak-anak. Baik saat makan bersama di sekolah, maupun sebagai hidangan makanan sederhana di rumah.
"Dengan bahan yang mudah didapat dan cara pembuatan yang sederhana, buku ini dapat menjadi sahabat orang tua dan anak untuk lebih mencintai dan senang mengonsumsi ikan," katanya.
