Jakarta (Antara Babel) - Konflik horizontal terbuka di antara rakyat
menyusul demonstrasi anti "sistem" transportasi berbasis online
digagalkan petugas Polda Metro Jaya, setelah menghalau 60 pengemudi Go
Jek dan GrabBike yang akan ke Senayan menghadang pengemudi taksi
konvensional.
"Kami cegah untuk menghindari bentrok, karena mereka berusaha menuju
ke Senayan, kalau bertemu bisa kacau mereka," kata Kabid Humas Polda
Metro Jaya, Komisaris Polisi Muhammad Iqbal, ketika meninjau lokasi
demonstrasi, di Monas, Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan juga sudah mengantongi bukti perusakan oleh beberapa
terduga pelaku provokator. "Bukti digital ada, dan beberapa lainnya,
nanti akan ada upaya paksa dari kami jika memang terbukti bersalah,
masih kaki pelajari," katanya.
Namun, ia belum bisa menyebutkan secara rinci ciri dari pelaku, serta belum diketahui dari kelompok mana berasal.
Beberapa saat sebelumnya, ribuan pengemudi taksi konvensional yang
berdemonstrasi bentrok dengan ratusan pengemudi Go Jek, di depan Istana
Merdeka, Jakarta Pusat.
Ini bermula saat massa pengemudi taksi
konvensional akan berpindah lokasi demonstrasi ke depan Istana Negara,
tiba-tiba datang ratusan pengemudi Go Jek dari arah jalan Merdeka Utara
dengan konvoi motornya.
Pengemudi taksi yang terpancing melempari Go Jek dengan bebatuan dan
barang keras lainnya. Saat ini kedua pihak sedang berkumpul di depan
Istana Merdeka dan Go Jek di jalan Gajah Mada, Jakarta Barat. Polisi
menjaga di kedua sisi jalan itu.
Polisi Halau 60 Pengemudi Go Jek dan GrabBike
Selasa, 22 Maret 2016 16:30 WIB