Brussels (Antara Babel) - ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan
bom bunuh diri ke bandara Brussels dan kereta metro pada jam sibuk di
ibu kota Belgia itu Selasa kemarin yang menewaskan paling sedikit 30
orang. Sementera itu polisi memburu seorang tersangka yang meninggalkan
terminal bandara.
ISIS mengeluarkan pernyataan pengakuan
bertanggung jawab: "Kami berjanji kepada aliansi salibis yang melawan
ISIS bahwa kami akan membalaskan hari-hari kelam atas agresi mereka
kepada ISIS."
Belgia, markas besar Uni Eropa dan NATO, turut
mengirimkan pesawat tempur-pesawat tempurnya untuk ambil bagian dalam
operasi melawan ISIS di Timur Tengah.
Sementara itu polisi
mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada seorang pemuda yang
mengenakan topi yang tertangkap kamera CCTV tengah mendorong troli
berisi koper di Bandara Zaventem bersama dua orang lainnya yang disebut
penyidik kemudian meledakkan diri di dalam terminal itu hingga
menewaskan paling sedikit 10 orang.
Pihak berwajib mengungkapkan
20 orang meninggal dunia di kereta metro yang berdekatan dengan kompleks
gedung Uni Eropa. Belum jelas benar apa yang menjadi penyebab terjadi
ledakan di sini, namun sebuah kantor berita yang bertaurat erat dengan
ISIS menyatakan bahwa ini juga adalah serangan bom bunuh diri.
Serangan
kembar terkoordinasi ini memicu peringatan keamanan di sepanjang Eropa
dan mendorong simpati global, empat hari setelah polisi Brussels
menangkap tersangka utama serangan ISIS ke Paris November tahun silam,
Salah Abdeslam.
Pihak berwajib Belgia masih memeriksa apakah
kedua serangan itu berkaitan dengan penangkapan Salah Abdeslam, namun AS
yakin serangan itu sudah direncanakan lama, demikian Reuters.
ISIS Mengaku Pelaku Bom Bunuh Diri di Brussels
Rabu, 23 Maret 2016 11:27 WIB