Nusa Dua (Antara Babel) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI
Arrmanatha Nasir mengatakan Kedutaan Besar RI di Belgia masih
mengonfirmasi status kewarganegaraan dugaan tiga WNI korban ledakan bom
di Bandara Zaventem Brussel, Belgia.
"Sampai saat ini kita masih mengonfirmasi status kewarganegaraan
seorang ibu dan dua anaknya yang akan ke Indonesia," kata Arrmanatha di
sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Bali Process ke-6 di Hotel Westin
Nusa Dua, Bali, Rabu.
Arrmanatha menyatakan bahwa KBRI di Brussel
menerima kabar tentang tiga orang itu Selasa tengah malam waktu
setempat, dan Dubes RI untuk Belgia Yuri Thamrin langsung menuju rumah
sakit untuk bertemu pihak keluarga.
Dari keterangan suami ibu itu yang berkewarganegaraan Belgia,
diketahui bahwa istri dan ibu kedua anak tersebut dipastikan WNI, namun
status kedua anaknya masih perlu dikonfirmasi apakah warga negara Belgia
atau WNI.
"Informasi itu diperoleh larut malam dan dubes kita langsung ke
rumah sakit untuk mengecek, jadi informasi masih terus digali," kata
Arrmanatha.
Saat ini, kondisi ibu yang WNI dan anak perempuannya masih dirawat
di ruang perawatan intensif (ICU) karena mengalami luka parah, sementara
itu, anak laki-lakinya mengalami luka yang tidak terlalu parah.
KBRI Brussel juga telah membuka hotline bagi WNI di sana dan publik
di Indonesia yang mempunyai kerabat yang saat ini berada di Belgia di
nomor +32478957214 dan +32478405728.
Pada Selasa pagi, dua ledakan terjadi di Bandara Zaventem yang
berjarak sekitar 10 kilometer dari KBRI di Brussels, dan satu ledakan
menyusul kemudian di Stasiun Metro Maelbeek yang berjarak 6,5 kilometer
dari lokasi KBRI.
Kantor berita Reuters melaporkan sedikitnya 34 orang meninggal dan
ratusan lainnya luka-luka akibat ledakan bom di kedua lokasi tersebut.
Kemenlu Konfirmasi Status WNI Korban Bom Brussels
Rabu, 23 Maret 2016 15:13 WIB