Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di daerah itu dengan memperkuat edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
"Kami memperkuat edukasi ke masyarakat mengenai dampak kebakaran hutan dan lahan sebagai langkah pencegahan," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Belitung, Agus Supriadi di Tanjung Pandan, Jumat.
Menurut dia, melalui sosialisasi dan edukasi tersebut diharapkan masyarakat memiliki pemahaman untuk bersama-sama mencegah terjadinya potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah itu.
"Karena terkadang peristiwa karhutla ada disebabkan oleh perilaku iseng seperti membuang puntung rokok secara sembarangan," ujarnya.
Selain itu, BPBD Belitung juga mengantisipasi terjadinya peristiwa karhutla dikarenakan saat ini telah memasuki musim kemarau.
"Kondisi ini juga ditambah dengan terjadinya gelombang panas yang menyebabkan kenaikan suhu. Karena kalau teori api yakni apabila ada panas, bahan bakar, dan oksigen bisa terbakar," katanya.
BPBD Belitung mencatat sebanyak empat kejadian kebakaran hutan dan lahan di daerah itu dalam beberapa waktu terakhir.
Ia menjelaskan, adapun tiga kasus kebakaran lahan tersebut berlangsung di bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.
"Tiga kejadian diantaranya tiga di Kecamatan Sijuk saat bulan Ramadhan dan satu kejadian di Desa Juru Seberang," ujarnya.
Menurut Agus, pihaknya juga memetakan kawasan rawan terjadinya peristiwa karhutla terutama saat musim kemarau.
"Daerah rawan karhutla memang di Kecamatan Sijuk karena di sana banyak lahan kering di tepi pantai termasuk juga lahan gambut termasuk di Desa Juru Seberang," katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya peristiwa kebakaran hutan dan lahan.
"Kami imbau masyarakat tidak membuang puntung rokok secara sembarangan kemudian juga tidak membakar atau menghidupkan api tanpa diawasi," ujarnya.