Koba (Antara Babel) - Petani tanaman lada di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung terancam gagal panen karena kondisi cuaca yang cukup ekstrem.
Trisno, seorang petani lada asal Desa Teru, Kecamatan Simpangkatis di Koba, Selasa mengeluhkan kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini dapat mengancam tanaman lada miliknya.
"Kondisi cuaca untuk tanaman lada harus benar-benar stabil. Jika sering turun hujan saat ini tidak baik untuk tanaman lada karena akar lada terendam air kemudian membusuk dan mati," ujarnya.
Ia mengatakan saat ini sudah banyak tanaman lada miliknya mati karena akarnya terendam air dan membusuk.
"Saya sudah berupaya membuat bandar di keliling pohon lada namun belum mampu meredam air yang terlalu banyak masuk ke akar lada," ujarnya.
Ia mengaku memiliki sebanyak 1.000 batang tanaman lada dan saat ini hanya sekitar 400 batang yang bisa bertahan hidup.
"Sisanya mati karena akarnya terendam air dan membusuk. Jelas ini kerugian bagi saya, karena saya sudah mengeluarkan modal mencapai puluhan juta," ujarnya.
Keluhan yang sama juga disampaikan Herman, petani lada yang lainnya dan mengatakan tanaman lada lebih kuat bertahan hidup pada musim kemarau dibanding hujan.
"Kalau musim kemarau kami bisa melakukan penyiraman terhadap tanaman lada, namun musim hujan kami tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa pasrah jika tanaman mati," ujarnya.
Selain itu kata dia, serangan ulat pada batang lada juga sangat mematikan dan hingga sekarang para petani belum bisa mengatasinya.
"Jika ulat tersebut sudah menyerang akar lada, maka dalam seminggu tanaman lada mulai menguning dan mati," ujarnya.