Jakarta (ANTARA) - Oknum TNI Prajurit Satu (Pratu) berinisial J, mabuk atau berada di bawah pengaruh alkohol saat berselisih dengan seorang pengamen keliling berinisial D di kawasan Kramat, Jakarta Pusat, Kamis (8/6) dini hari.
"Motif perkelahian ini bisa diduga adalah kesalahpahaman karena memang kondisi dalam pengaruh alkohol atau mabuk," kata Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan, bahwa Pratu J (27) merupakan anggota TNI Angkatan Darat yang berdinas di Kodam 16 Pattimura atau Maluku.
Ia sedang ditugaskan oleh komandannya di Jakarta, kemudian pergi ke Kota Tua bersama rekannya untuk meluangkan waktu, sambil minum-minum pada Rabu (7/6) malam.
"Saat ini, Prajurit Satu J sedang dalam pemeriksaan terkait peristiwa itu," katanya.
Terpisah, berdasarkan kronologi, kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin, petugas Polsek Senen yang sedang melakukan patroli di kawasan Senen menemukan adanya kerumunan orang dan di lokasi itu ada mayat bersimbah darah.
Di lokasi tersebut, polisi meminta keterangan dari rekan korban dan diketahui insiden penusukan terjadi karena cekcok dengan lima-enam orang yang sedang bersantai di Kota Tua.
Korban D bertemu dengan kelompok orang tersebut di Kota Tua. Korban menyewakan "sound system portable" yang digunakan oleh sekelompok orang tersebut untuk bernyanyi di Kota Tua.
Sekitar pukul 05.00 WIB, mereka diingatkan untuk menyudahi kegiatan karena adzan Subuh sudah berkumandang.
"Kemudian ditagih uang sewa oleh korban, terus salah satu pelaku ambil uang dulu di ATM. Mereka kemudian bersama-sama naik motor ke ATM diikuti oleh korban, sampai Kramat Raya di TKP (tempat kejadian perkara)," kata Komarudin.
Sesampainya di TKP, korban menyalip motor pelaku dan menanyakan alasan mereka tidak berhenti, mengingat sudah banyak ATM yang dilewati sejak dari Kota Tua.
Perselisihan pun terjadi hingga akhirnya D ditusuk oleh J.