Pangkalpinang (Antara Babel) - Stok daging ayam ras di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mencapai 22,17 ton karena pasokan dari luar daerah lancar sehingga mencukupi permintaan masyarakat terhadap kebutuhan pangan itu.
"Pasokan daging ayam ras ke wilayah Babel berjalan lancar seiring dengan kondisi cuaca baik yang memungkinkan pelayaran kapal pemasok kebutuhan pangan ke daerah ini," kata Kabid Distribusi Badan Ketahanan Pangan (BKP) Babel M.Yusmin di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan, stok daging ayam ras di tingkat distributor sebanyak 16,4 ton dan di tingkat pedagang pengecer sebanyak 5,77 ton yang tersebar di satu kota dan enam kabupaten daerah itu.
"Kami mendatangkan komoditas kebutuhan pokok dari luar daerah secara kontinyu untuk menjamin ketahanan pangan masyarakat di daerah ini," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan dinas terkait dan distributor terus meningkatkan stok komoditas pangan di daerah itu menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri untuk memenuhi kemungkinan lonjakan permintaan daging ayam.
"Saat ini, stok daging ayam di Babel mencapai 22,17 ton atau meningkat 6,6 ton dibanding bulan lalu untuk memenuhi kemungkinan lonjakan permintaan masyarakat dan menjaga stabilitas harga," ujarnya.
Sementara itu, kata dia, harga pangan komoditas daging ayam ras di tingkat distributor berkisar antara Rp23.500-Rp32.000 per kilogram, sedangkan di tingkat pengecer antara Rp27.000-Rp40.000 per kilogram.
"Harga daging ayam di daerah ini bervariasi karena masih ada biaya trasportrasi tambahan untuk mendistribusikan kebutuhan pangan masyarakat hingga ke pelosok," ujarnya.
Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan daging ayam ras, pemerintah daerah dan pengusaha masih mengandalkan pasokan dari luar daerah karena hasil produksi lokal belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Sebagian besar pasokan daging ayam ras masih berasal dari luar daerah, apabila pasokan terhambat akan terjadi kelangkaan bahan pangan itu yang akan memicu kenaikan harga," katanya.
Ia berharap, pihak distibutor untuk terus menjaga stabilitas jumlah pasokan bahan pangan ke daerah itu untuk mengantisipasi lonjakan permintaan masyarakat.
"Kami berharap, stok kebutuhan pangan di daerah ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga tidak terjadi kelangkaan bahan pangan atau kenaikan harga yang signifikan," kata Yusmin.