Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berupaya menyelaraskan hasil monitoring center for prevention (MCP) dengan survei penilaian integritas (SPI) untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan baik.
"Kami berkomitmen mencegah praktik korupsi di lembaga pemerintahan, untuk mencapai itu tentu harus menyeleraskan MCP dengan SPI," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Jumat.
Bupati mengatakan itu menyikapi hasil penilaian KPK terhadap SPI daerah itu berada peringkat pertama dengan skor 74,7, sedangkan MCP berada di peringkat kedua dengan 93 poin.
"Kami mencoba menyingkronisasikan MCP dengan SPI karena keduanya saling dibutuhkan untuk mewujudkan clean governance dan good governance," ujarnya.
Menurut bupati, walaupun MCP bagus namun bila SPI kurang, itu berarti kurang tepat karena SPI ini gambaran baik dari pihak internal maupun eksternal terhadap kinerja dalam pencegahan praktik korupsi.
"Justru itu, ke depan kami terus berupaya dan berkomitmen menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih agar hasil SPI dan MCP sama-sama bagus," ujarnya.
Bupati mengatakan tugas pemerintah itu adalah melayani dan tentu pelayanan terus ditingkatkan pada semua instansi pemerintahan.
"Kita utamakan pelayanan yang optimal yaitu pelayanan tanpa praktik korupsi atau pungutan lainnya yang merugikan masyarakat," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah juga terus melakukan inventarisasi terhadap jumlah aset daerah untuk dikelola dengan baik dalam meningkatkan PAD.
"Kalau aset tanpa didata dengan baik, apalagi ada aset daerah yang terbengkalai tentu ini berpengaruh terhadap penilaian SPI dan MCP," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah selaraskan MCP dengan SPI
Jumat, 30 Juni 2023 20:41 WIB