Ramallah (ANTARA) - Otoritas Palestina pada Senin waktu setempat memutuskan untuk menghentikan segala bentuk kontak dan koordinasi keamanan dengan Israel setelah dilakukannya penyerbuan Kota Jenin di Tepi Barat oleh militer Israel.
"Pimpinan Palestina memutuskan untuk menghentikan semua kontak dan pertemuan dengan pihak Israel dan terus menghentikan koordinasi keamanan guna merespons agresi Israel terhadap Jenin," kata juru bicara presiden Palestina Nabil Abu Rudeineh usai pertemuan para pemimpin Palestina di Ramallah.
Dia mengatakan bahwa semua persepsi dan komitmen dengan Israel yang dicapai pada pertemuan di Aqaba dan Sharm El-Sheikh "tidak lagi berarti."
Pertemuan tersebut masing-masing berlangsung pada 26 Februari dan 19 Maret lalu dan bertujuan untuk memulihkan ketenangan di seluruh wilayah Palestina.
Militer Israel pada Senin (3/7) pagi menyerbu Jenin, termasuk kamp pengungsi, sehingga menewaskan sedikitnya delapan warga Palestina dan melukai hampir 50 orang lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Ketegangan di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat memuncak dalam beberapa bulan terakhir di tengah gencarnya penyerbuan Israel terhadap kota-kota Palestina.
Menurut Kemenkes Palestina, hampir 190 warga Palestina tewas di tangan pasukan Israel sejak awal tahun ini. Sementara, sedikitnya 25 warga Israel juga tewas di berbagai serangan selama periode yang sama.
Berita Terkait
Tiga hari berturut-turut tentara Israel serang Jenin
30 Agustus 2024 17:58
Pasukan Israel serbu Kota Jenin di Tepi Barat Palestina
29 November 2023 11:50
Gereja Latin di Jenin rusak akibat serangan Israel
5 Juli 2023 15:21
Ribuan orang berunjuk rasa di Yaman menentang serangan Israel
5 Juli 2023 12:03
Ribuan warga Palestina selamatkan diri dari operasi militer di Jenin
4 Juli 2023 17:55
Serangan Israel di Jenin Pelanggaran nyata hukum internasional
4 Juli 2023 11:09
Presiden Palestina umumkan hari berkabung nasional terkait peristiwa Jenin
27 Januari 2023 11:00