Pangkalpinang (Antara Babel) - Pemerintah Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengajak warga untuk beralih mengonsumsi daging beku untuk menjaga stabilitas harga daging di daerah itu.
"Biaya pengiriman daging beku ini lebih murah dibanding biaya pengiriman ternak sapi dari luar daerah, sehingga bisa menekan harga daging," ujar Kabid Peternakan Distanbunnak Babel Sulastri di Pangkalpinang.
Ia menjelaskan, keuntungan daging beku di antaranya kualitas dan kesehatannya yang lebih terjamin, pengiriman yang murah hanya Rp50 per kilogram atau jauh lebih murah dibanding biaya pengiriman ternak sapi.
Selain itu, pengiriman daging beku juga lebih mudah dan cepat sehingga pedagang bisa meminta pasokan kapan saja yang tidak membutuhkan waktu lama.
"Pengiriman daging beku ini bisa melalui angkutan udara, sehingga pedagang tidak perlu lagi menunggu waktu lama untuk menambah pasokan daging," ujarnya.
Ia mengakui untuk mengubah kebiasaan warga mengonsumsi daging agak sulit karena sudah terbiasa dengan daging segar.
"Untuk mengubah kebiasaan masyarakat diperlukan sosialisasi dan pembelajaran sehingga pemerintah bisa menekan kenaikan harga daging yang tinggi ini," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini harga daging cukup bervariasi tinggi, misalnya harga daging sapi di Kota Pangkalpinang Rp100 ribu per kilogram, di Kabupaten Bangka Selatan bahkan mencapai Rp120 ribu per kilogram.
"Kenaikan harga daging juga dipicu naiknya biaya transportasi angkutan ternak dari daerah asal ke Pulau Bangka dan Belitung, serta biaya angkutan dari penampungan ternak di Kota Pangkalpinang ke Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya menekan biaya transportasi melalui pengadaan daging beku sehingga harga di pasaran bisa ditekan.
Selain itu juga meningkatkan minat petani mengembangkan peternakan sapi, sehingga pedagang tidak perlu lagi mendatangkan ternak sapi dari luar daerah.