Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memperkuat program pola asuh untuk menghindari anak dari tindakan kekerasan.
"Kita terus berupaya dalam percepatan perlindungan anak melalui penguatan pola asuh dalam keluarga dan tentu kita butuh peran ayah, ibu serta semua elemen masyarakat," kata Bupati Bangka Tengah usai membuka kegiatan seminar bertajuk perempuan hebat dalam keluarga dan organisasi di Pangkalanbaru, Rabu.
Bangka Tengah terus berupaya menjadi daerah yang ramah terhadap anak, terhindar dari kasus kekerasan dan terpenuhi semua hak serta menjamin masa depan mereka.
"Kita sudah menjadi kabupaten layak anak, maka harus ditunjukkan bahwa daerah ini merupakan tempat yang aman dan nyaman bagi anak," ujarnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Bangka Tengah dr Dede Lina Lindayanti mengatakan, seminar yang diikuti sebanyak 150 peserta ini memberikan edukasi kepada parenting sebagai penguatan perempuan dalam pola asuh mewujudkan keluarga berkualitas.
"Tentu harapan kita melalui parenting kepada para organisasi wanita se-Kabupaten Bangka Tengah, tim Satgas PPPA, FPKDRT mendapat pembekalan," ujarnya.
Ia mengajak semua komponen dapat bergerak bersama dalam upaya percepatan penurunan kasus kekerasan melalui penguatan pola asuh anak dengan mewujudkan keluarga berkualitas.
"Kebanyakan pelaku kekerasan terhadap anak adalah orang-orang terdekat, maka melalui program pola asuh ini tentu sangat strategis dalam melakukan pencegahan," ujarnya.
Menurut dia, melindungi anak dari tindak kekerasan harus dilakukan secara bersama mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat dan pemerintah.
"Tidak bisa berjalan sendiri, melainkan harus bersinergi dan berkoordinasi agar anak benar-benar terbentengi dari ancaman kekerasan," ujarnya.