Pangkalpinang (ANTARA) - Balai Pengelolaan DAS dan Hutan Lindung (BPDASHL) Baturusa Cerucuk, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melakukan penanaman pohon serentak bersama UPT KLHK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dikoordinatori oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan (BPKHTL) Wilayah XIII Pangkalpinang.
Penanaman pohon serentak ini dilakukan di seluruh Indonesia, dan di Bangka Belitung dipimpin langsung oleh Staf Khusus Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Koordinasi Jaringan LSM dan Analisis Dampak Lingkungan, Hanni Adiati Hadi, serta dipusatkan di Hutan Produksi Bukit Betung-Sambunggiri, Lubuk Kelik Kabupaten Bangka.
Hanni Adiati mengatakan bibit pohon berupa bibit kayu-kayuan, penghasil HHBK, buah-buahan dan jenis multi-purpose tree species (MPTS) untuk kegiatan ini berasal dari persemaian BPDAS Baturusa Cerucuk.
Untuk di Bangka Belitung, ada 3.750 batang bibit pohon dengan jenis durian, alpukat, mangga, rambutan, sawo, jambu air, jambu biji, dan jambu mete yang ditanam di lahan seluas 6,25 hektare ini.
"Keberadaan pohon dan tutupan lahan yang baik akan meningkatkan daya dukung alam dalam mitigasi perubahan iklim, ketahanan pangan, energi dan kesejahteraan seluruh makhluk hidup," ujarnya.
Melalui penanaman pohon serentak ini KLHK mengajak semua pihak dan masyarakat luas untuk terus menanam dan memelihara pohon serta meningkatkan tutupan lahan sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FoLU Net Sink 2030.
"Saya harap penanaman bibit ini konsisten. Jangan hanya untuk keperluan jangka pendek saja, karena kasus perubahan iklim ini dampaknya untuk seluruh dunia," katanya.
Menurut Hanni, pola iklim saat ini cukup membuat masyarakat terganggu karena sering berubah sehingga kita harus lebih serius menetapkan zona lindung dan konservasi, sehingga pemerintah daerah juga sadar dan perduli terhadap perubahan iklim di zona kepulauan ini.
"Tindakan dari KLHK sudah persuasif, namun tindakan pemimpin daerah yang harus diutamakan agar dapat membangun kesadaran dalam menjaga ruang hidupnya masing-masing sehingga berdampak langsung pada daya dukung hidup masyarakat," ujarnya.
Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Pemprov Babel, Eko Kurniawan berharap penanaman pohon serentak ini bukan seremonial saja, tetapi akan terus dilanjutkan dengan pemeliharaan dan didorong untuk terus mengajak peran serta masyarakat luas.
"Semoga apa yang kita tanam ini dapat hidup dan lahan rusak kita berkurang. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini," tutupnya.