Sungailiat (ANTARA) - Pejabat Bupati Bangka M Haris berpendapat penanganan sampah di lingkungan masyarakat harus dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan.
"Penanganan sampah harus dilakukan menyeluruh baik oleh masyarakat, dunia usaha dan dunia pendidikan karena baik sampah organik maupun sampah non-organik kalau dikelola dengan baik dapat memberikan manfaat," kata dia di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat.
Dia mengatakan hal itu terkait dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2024.
Ia mengatakan HPSN tahun ini menjadi momentum penting untuk mengutamakan isu penyelesaian polusi plastik yang terus bertambah seiring dengan populasi penduduk.
Sampah organik, katanya, dapat dikelola dan dimanfaatkan untuk pupuk organik yang cukup baik bagi tanaman. Begitu pula sampah non-organik seperti plastik dapat didaur ulang sesuai kebutuhan atau dapat dibuat kerajinan tangan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangka Ismir Rachmaddinanto mengatakan volume sampah plastik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir menduduki peringkat terbanyak dari volume sampah setiap hari yang mencapai 60 ton.
"Volume sampah yang mencapai puluhan ton per hari itu bisa terus melonjak saat hari libur maupun juga saat hari besar keagamaan, ditambah lagi dengan terus meningkatnya jumlah penduduk," kata dia.
Ia mengatakan sampah plastik masih memiliki nilai ekonomi yang dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, dengan memanfaatkannya menjadi sebuah produk yang memiliki nilai jual.
"Saya mendorong masyarakat supaya dapat memanfaatkan sampah plastik supaya diolah menjadi bahan yang mempunyai nilai ekonomi," kata dia.